Apa sih yang menyebabkan kemampuan
kita tidak pernah berkembang? Selalu saja jalan ditempat. Setiap hari
berkuliah, niat dari awal untuk menuntut ilmu dan membahagiakan orang tua.
Setiap hari menghabiskan waktu, tenaga,
bahkan uang orang tua kita habiskan. Setiap hari, selama kita berada di kampus.
Anggap saja lebih kurang empat tahun.
Sudah berapa ratus juta uang yang
telah kita habiskan. Sudah berapa lama waktu yang kita buang. Demi berkuliah
dengan alasan menuntut ilmu demi membahagiakan orang tua.
Lalu kenapa kemampuan kita tidak
pernah berkembang, bahkan jalan ditempat. Kemampuan yang dari semester satu
sampai semester akhir selalu sama. Tidak ada peningkatan yang tajam.
Empat tahun lamanya kita berada
disini, di kampus. Menuntut ilmu, dengan konsentrasi yang sama. Belajar hanya
tentang jurusan kita. Selama empat tahun!
Tapi mengapa hasilnya jalan ditempat. Sama
sekali tidak ada peningkatan. Sama sekali tidak ada kemajuan. Kita tak pernah
tumbuh dengan dewasa. Kita tidak bisa memikirkan masa depan.
Apa yang kita lakukan? Main-main! Menganggap
semuanya mudah! Menganggap semuanya pasti akan berlalu.
Aku selalu ingat dengan kata-kata
seseorang yang selalu menginspirasiku. Bahwa sebuah teko jika tidak ada isinya,
dia tidak akan bisa dituangkan kedalam gelas atau cangkir.
Teko kosong, jika airnya tidak ada,
ketika kita menuangkannya kedalam gelas. Apa yang terjadi? Gelas itu sudah
pasti juga kosong. Begitu juga dengan kita, jika dibiarkan saja tanpa diisi,
kita juga akan kosong.
Zaman semakin maju dan canggih. Seorang
yang tidak memikirkan untuk masa depannya lambat laun akan tertinggal. Tertinggal
oleh kepintaran zaman.
Mungkin tidak semuanya bisa menjadi
orang yang pintar. Tapi setidaknya kita bisa bertindak kreatif sesuai dengan
zaman agar tidak ketinggalan. Belajar berfikir dewasa. Karena kita adalah masa
depan.
Masa depan ada ditangan kita. Masa depan
hanya untuk orang-orang yang mau berfikir maju. Masa depan hanya untuk
orang-orang yang bertindak dari sekarang. Bukan yang membiarkan dirinya jalan
ditempat tanpa berkembang.
Apa sih yang membuat kita sulit untuk
berkembang?
Salah satunya yaitu kurangnya
bersyukur.
Mengeluh merupakan sikap yang kurang
bersyukur. Mengeluh sama saja membantah takdir Allah. Mengeluh dengan situasi,
mengeluh dengan cuaca, mengeluh dengan pekerjaan, mengeluh dengan apa yang
terjadi.
Tidak tahukah kita, mengeluh itu bisa
mengecilkan hati. Mengeluh dengan apa yang telah diberikan, membuat kita jauh
dari rasa untuk bersyukur.
Cuaca panas, mengeluh. Cuaca dingin
mengeluh. Hari mendung, mengeluh. Banyak tugas, mengeluh. Gak punya uang,
mengeluh. Sakit dikit, mengeluh. Repot sedikit, mengeluh.
Jangan hanya memandang keatas hingga
lupa dengan yang dibawah. Tak malukah kita dibalik keluhan kita banyak orang
lain dibawah kita yang menginginkan
posisi kita sekarang.
Belajarlah untuk bersyukur. Bersyukur atas
nikmat yang sudah diberikan. Bersyukur atas keberuntungan. Bersyukur atas hidup
yang kita lalui setiap harinya. Allah memberikan segalanya, tapi kita balas
dengan keluhan.
Saat kita mengeluh dengan banyaknya
tugas, ingatlah orang lain yang harus mencari uang dahulu untuk bersekolah. Saat
kita mengeluh dengan cuaca, ingatlah orang lain yang sangat menginginkan untuk
melihat dunia.
Terlalu banyak keluhan, hati kita akan
semakin kecil. Kita akan terbiasa menjadi orang yang kurang bersyukur. Itulah yang
menyebabkan kemampuan kita tidak pernah berkembang. Kita kurang bersyukur
dengan apa yang ada. Sehingga keluhan hanya membuat kita mudah putus asa.
Aku pernah membaca buku dari seorang
yang juga menginspirasiku. Bahwa apapun yang kita pikirkan atau ucapkan, alam
akan menariknya dan suatu saat akan dikembalikan lagi ke diri kita.
Setiap hari kita mengeluh dengan
semuanya. Energi negatif itu akan diserap oleh alam. Apapun hal “sial” yang
terjadi dengan kita, itu adalah energi dari alam yang dikembalikan lagi ke diri
kita.
Begitupun sebaliknya, apabila kita
berbuat baik dan selalu berfikir yang positif. Energi positif itu akan diserap
alam, dan dikembalikan lagi berupa nikmat atau mungkin rezeki untuk kita.
Jadi jika kita sekarang masih jalan
ditempat, kemampuan kita tidak pernah berkembang. Itu berarti terlalu banyak
energi negatif yang selalu kita sebarkan ke alam.
So dreamers, mari kita sama-sama
merubah perilaku negatif menjadi positif. Mulai berfikir dewasa untuk masa
depan. Tanpa keluhan, perbanyak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Dan
tebarkanlah aura positif yang bermanfaat untuk orang disekitar kita.
Semoga hidup kita menjadi lebih
bahagia tanpa beban dan tanpa keluhan. Semangat selalu untuk kita semua. Salam
Imajinasi dari Sang Pemimpi, sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya. Bye bye!
***
Nb : Tulisan ini merupakan tantangan dari kelas
menulis yang saya ikuti www.nahimapress.com
.
(Postingan sebelumnya http://alfhasari.blogspot.co.id/2016/04/ngomongin-buku-jual-diri.html
)
Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Email : alfhasari@gmail.com
Line & Instagram : alfhasari
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentar ya!