Kamis, 08 Februari 2018

DIY Polaroid Photo Frame


Habis revisi skripsi kamar, permak sana-sini. Akhirnya Aku berinisiatif untuk membuat semacam kolase foto di dinding kamarku. Setelah beberapa lama cek google bagaimana gaya yang indah, akhirnya Aku memilih untuk membuat ala-ala polaroid foto.
Aku sebenarnya kurang tahu namanya apa. Yang jelas, teman-teman bisa melihat contohnya di atas.
Lalu gimana bikinnya? Harus punya kamera polaroid?
Tidak perlu terlalu “modal” untuk membuat polaroid ala-ala sendiri. Biasanya di sebut dengan DIY (baca: di ay wai) atau buatan sendiri.
Cara buatnya juga mudah dan simple sekali. Teman-teman cukup menyiapkan beberapa bahan pokoknya saja. Untuk bahan pelengkap, jikalau memang tidak ada dan susah untuk membelinya, kita bisa pikirkan jalan lain.
1.   Jepitan khusus untuk foto
Jepitan fotonya mirip sama jepitan baju, tapi yang ini versi unyu-nya. Teman-teman bisa beli di toko-toko stuff sekitar tempat tinggal kita. Aku kemarin beli dua, satu bungkus itu isinya ada 10 jepitan. Harganya juga murah, satu bungkus hanya 15.000 rupiah, lengkap dengan talinya.
Kalaupun emang gak ada, teman-teman bisa ganti dengan yang super murah, yaitu clip paper. Di toko percetakan dan fotokopi pasti ada clip paper. Satu kotak isinya buanyakk banget, harganya kalo gak salah cuman dua ribuan.
2.   Lampu tumblr

Zaman dulu aku biasanya lihat lampu ini di warung-warung. Senang sekali lihatnya karena kelap-kelip gitu. Eh sekarang udah punya, jadi tambah senang. Beli lampu kelap-kelip ini sudah banyak sekali di jual di online shop. Hampir semua online shop pasti jual lampu tumblr.
Aku udah lama banget belinya, tapi belum sempat gunain aja. Dulu zaman aku beli pas awal-awal ngehits itu kisaran 65.000 rupiah untuk ukuran 10 meter. Tapi sekarang kayaknya udah ada yang menjual kisaran 35.000 rupiah.
Lampu tumblr ini untuk pemanis aja teman-teman. Kalau memang tidak sempat beli, teman-teman cukup menggunakan benang wol, atau tali yang didapat dari jepitan tadi untuk menggantungkan cinta fotonya.
3.   Kertas foto & Printer
Aku juga menyiapkan kertas foto untuk mencetak foto-foto mana yang ingin di gantung nantinya. Kalau teman-teman belum punya printer, teman-teman bisa mencetak ke percetakan atau tempat fotokopian.

Nah jika semua bahan sudah siap. Kita tinggal memilih foto mana yang ingin kita cetak nantinya. Untuk mengedit foto bisa di Microsoft Word saja yang paling gampang.
Pertama yang Aku lakukan adalah memasukkan shape persegi panjang ke word yang masih kosong, dan di copy sebanyak foto yang akan kita print nanti.
Untuk ukuran persegi panjangnya sesuai dengan kehendak masing-masing. Kalo aku kemaren ukuran 8 x 10 cm. 
Hasil editan pada Microsoft Word. Sumber: Pribadi
Foto yang hendak Aku gantung di lampu tumblr nantinya sebanyak 20 foto. Begini cara pemikiranku; aku akan buat lampu tumblr empat baris saat sudah di temple di dinding. Berhubung jepitan yang aku beli ada 20 buah. Aku bagi saja empat, jadi masing-masing baris terdapat lima buah foto.
Nah empat baris itu juga aku bagi menjadi empat kategori foto yang berbeda. Maksudnya gimana? Satu baris untuk foto keluarga, jadi ada lima foto-foto tentang keluarga nanti saat di gantung di lampu tumblr. Satu baris untuk fotoku sendiri, foto narsis dan juga prestasi, heheh. Satu baris untuk foto bersama teman-teman. Dan satu baris lagi foto kisah asmara, cieee.
Nah adil kan?
Kotak persegi panjang tadi berguna untuk memudahkan kita dalam menggunting fotonya nanti. Sehingga ukuran yang dihasilkan sama meskipun fotonya ada yang landscape dan portrait.
Sesudah itu masukkan foto-foto yang sudah di pilih tadi. Jangan lupa kotak persegi tadi di copy sebanyak foto yang kita pilih. Satu kotak untuk satu foto. Atur ukurannya hingga pas ke dalam kotak yang sudah kita tetapkan ukurannya tadi.
Jika sudah selesai, tinggal kita print dan potong menggunakan gunting kuku.
Bagi yang mau print di luar, juga bisa sekalian minta potongin sama abang-abangnya. Heheh
Berhubung punyaku tidak sempat mau ngeprint di luar (malas), Aku print menggunakan printerku sendiri, yang notabene-nya hanya memiliki tinta warna biru.
Maklum, penyakit printer mahasiswa, pasti jarang yang punya tinta warna lengkap. Bisa print tinta hitam saja udah bersyukur bangett kayaknya, heuheuh.
Alhasil foto yang sudah Aku print, semuanya berwarna biru. Tapi setelah di lihat-lihat unik juga, fotonya biru kalem gitu. Padahal kan gak punya tinta.
Well, tahap terakhir tinggal gantungin deh fotonya di lampu tumblr yang sudah kita tempel di dinding. Matiin lampu, lihat berkelip-kelip, fotonya jadi bagus. Tapi gelap sih, heheuh. Di tempat terang juga bagus banget hiasannya.


Selain memperindah dinding kamar kita, kita juga bisa melihat foto-foto tadi satu per satu. Dan mulai flashback ke masa lau, jiaaaa.
Itulah DIY ala Aku yang low budget. Tidak perlu yang mahal-mahal asal kreatif semuanya akan terlihat indah. Mari di coba ya teman-teman. Terimakasih!
Bengkulu, 8 Februari 2018. 1:47 pm.

Senin, 05 Februari 2018

Kenapa Remaja Gak Pernah Lepas dari HP?

Sumber: Pixabay

Kembali lagi karena perubahan zaman. Hampir setiap orang memiliki atau menguasai minimal satu teknologi. Salah satunya Handphone. Saat ini HP memiliki peranan penting bagi masyarakat. Tidak terkecuali remaja. Remaja tidak bisa lepas dari HP.
Hampir setiap detiknya, remaja tak pernah lepas genggamannya dari HP. Bahkan terkadang orang tua kita sering sekali mengeluh dengan fenomena remaja yang tidak pernah berhenti main HP.
Mengapa teknologi yang satu ini memiliki ketertarikan yang cukup kuat ya bagi remaja?
Sebagai remaja, aku juga tentunya akan ikut berkomentar mengapa terjadi fenomena tersebut. Selain karena berkembangnya teknologi yang kian pesat. Alat satu ini juga memiliki banyak macam dan dengan harga yang bisa dijangkau oleh semua masyarakat.
Terlebih lagi jika HP yang dimiliki oleh remaja merupakan ponsel pintar atau smartphone. Dengan internet yang sudah tidak tau lagi berapa G (2G ke 3G ke 4G, dll), menambah ketertarikan remaja untuk terganggu fokusnya selain dia HP.
Sumber: Pixabay
Sosial Media
Berkembang luasnya internet yang merambat bagaikan angin yang mampu menyentuh seluruh sudut masyarakat. Sehingga yang dikenal dengan Sosial Media adalah suatu kebutuhan wajib bagi remaja.
Sekarang remaja tidak hanya memiliki satu saja sosial media, tetapi sudah dua atau lebih. Aku saja hampir memiliki semua akun Sosial Media. Namun yang terfokus hanya beberapa saja.
Mengapa sosial media?
Pada dasarnya semua orang seperti remaja ingin sekali berekspresi dan mengetahui banyak informasi dari sekitar. Namun beberapa ada yang enggan untuk bersosialisasi langsung dengan sesama atau masyarakat. Mungkin banyak faktor yang mneyebabkan itu semua.
Nah dari sosial media inilah setidaknya kita bisa tahu apa yang sedang terjadi, ataupun informasi yang sedang ingin kita cari. Sehingga mau tidak mau untuk sekedar kepo dengan teman sebaya, lebih mudah mengeceknya di laman sosial media.
Kepo Timeline
Remaja atau anak muda memang memiliki berbagai macam cara untuk mengekspresikan rasa cinta mudanya. Mulai dari ingin di lihat, di puji, atau sekedar ingin orang tahu bahwa mereka ada. Salah satunya dengan banyak membagikan foto ataupun status di sosial media masing-masing.
Dan hampir semua remaja yang berekspresi, kita biasanya kepo dengan teman-teman atau kehidupan orang lain, bahkan yang tidak dikenal sekalipun. Sehingga kepo di timeline makin banyak menghabiskan waktu. Apalagi kalau setiap menit cek timeline.
Chatting
Saling berbalas pesan di sosial media juga merupakan kewajiban bagi remaja yang selalu sibuk dengan HP-nya. Sesudah BBM, sekarang banyak yang beralih chattingan melalui Whatsapp. Chatting dengan teman atau keluarga menjadi lebih mudah.
Meskipun tidak setiap detik ada pesan yang masuk. Remaja juga sering iseng menghabiskan waktu di depan layar HP dengan hanya membaca pesan grup masuk yang biasanya tidak terlalu penting.
Sumber: Pixabay
Full Information
Tidak salah lagi. Aku pribadi yang niatnya ingin belajar tanpa gangguan HP, malah selalu mengandalkan HP yang terkoneksi internet. Karena untuk mengetahui berbagai sumber atau hal-hal yang belum kita mengerti, jalan tercepat hanya dengan HP.
HP merupakan hal yang tidak bisa di hindari, terkadang memang banyak sesuatu yang penting yang membuat kita terus mengandalkan teknologi ini. Sehingga remaja bukan cuma saya, selalu bergantung pada HP setiap detiknya.
Karena salah satu teknologi praktis yang bisa kita bawa kemana-mana untuk mencari informasi dadakan, yah memang dengan membawa HP.
Sumber: Pixabay
 Mengurangi Mati Gaya

“Menunggu itu adalah suatu hal yang membosankan”

Tapi tidak jika menunggumu.
Kalimat klise ini memang benar adanya. Siapa yang tahan berlama-lama menunggu tanpa melakukan aktifitas sedikitpun.
Bagiku, ketika menunggu teman yang super lama tanpa melakukan apapun akan membuat kita mati kutu atau mati gaya. Pura-pura sibuk dengan HP adalah cara jitu bagi remaja untuk mengurangi mati gaya.
Padahal biasanya yang cek HP cuman scroll timeline atau bahkan cuman bolak-balik menu-home aja.
Nah siapa nih yang kayak gini? Aku rasa semua remaja pasti mengalaminya. Memang HP tidak bisa lepas lagi dari genggaman. Mengingat ada hal-hal yang penting yang bisa kita andalkan cuman dari HP, karena praktis dan mudah.
Jadi bukan berarti fenomena HP yang tak pernah lepas barang satu detik-pun merupakan hal yang buruk. Tergantung bagaimana kita menggunakannya semaksimal mungkin serta tahu apa manfaatnya.
Bengkulu, 5 Februari 2018. 11:45 am