Minggu, 01 April 2018

Bikin Liputan di Kelas Blogger Bengkulu

 

Menulis memang bukan hal yang asing lagi bagi Saya. Atau mungkin juga teman-teman. Entah itu menulis artikel, tips dan trik, ataupun sekadar nulis caption di Instagram, eeaaakk.

Menulis bisa dikatakan separuh duniaku saat ini.

Gimana gak coba. Setiap hari selalu berhadapan di depan laptop. Setiap hari, jari-jemari selalu menari menekan tombol-tombol keyboard laptop. Yang dilakukan ialah menulis. Walaupun kadang nyuri waktu buat nonton juga sih.

Musim skripsi kayak gini aja juga mau tak mau harus menulis. Jadi gak salah kalo skripsi eh nulis maksudnya, selalu menjadi hampir prioritas. Heuheuu

Minggu kemarin baru saja diadakan Kelas Blogger rutin dari Blogger Bengkulu. Satu-satunya komunitas kece yang pernah Saya temui. Gak peress yah ngomongnya. Tapi emang bener.

Kenapa kece?

Karena baru ini Saya gabung komunitas yang semakin hari semakin aktif. Biasanya komunitas selalu musiman. Satu waktu dia eksis dan satu waktu lagi dia mati tanpa ada yang menyentuh sedikitpun.

Tapi sejauh ini Bobe (Blogger Bengkulu) selalu aktif dan makin banyak kegiatannya. *tepuk tangan*

Kelas blogger ini diadakan di minggu ketiga setiap bulannya. Selalu rutin dan selalu mendatangkan sponsorship yang kece-kece. Kebetulan juga Bulan Maret ini Kelas Blogger yang ke delapan.

Jujur sih kalo pertemuan-pertemuan, Saya gak terlalu ikut andil. Kadang udah persiapan mau ikut dan daftar kelas dari mingu-minggu sebelumnya. Eh pas hari H, ada aja kesibukan dadakan.

Selama delapan kelas yang sudah diselenggarakan, Saya baru ikut dua kali. *what??*

Banyak banget alasannya. Sibuk sama kegiatan lain terutama. Jadi kegiatan rutin kayak gini belum jadi prioritas. Huhuhhh

Tapi saya selalu semangat menulis. Meskipun jarang ngumpul komunitas, setidaknya saya ikut partisipasi via grup Whatsapp.
Nah kebetulan Maret ini kegiatannya yaitu Menulis Liputan Blog. Pas buka instagram ada pamflet akan diadakan Kelas Blogger lagi yang ke delapan, saya lihat pembicaranya ada Kak Zalmi. Kak Zalmi ini adalah Redaktur Harian Bengkulu Ekspress.
Saya suka banget yang berbau jurnalistik gitu, kayak liputan berita. Mungkin itulah yang mendorong Saya “pokoknya harus ikut kelas blogger bulan ini!”.

Jauh-jauh hari saya sudah daftar sama Mbak Ria M Fasha nih. Baru di catet doang namanya. Okey di share ke grup namaku pertama. Malu banget kalo misalnya gak jadi ikut nanti.

Banyak halangan dan rintangan. Karena ada yang mau ngajak jalan. Huu. Akhirnya harus muter otak dulu supaya tetap datang kelas. Akhirnya bisa juga. Dan yang ngajak jalan untungnya bisa ngerti dan nungguin sampe kelas selesai. Meskipun Saya pulang duluan sih, takut kesorean. Heuheuu

Dua agenda di hari minggu ini akhirnya bisa berjalan dengan baik. Asal mau dihadapi dengan kepala dingin aja meskipun hampir tabrakan agendanya. Huhuhu

Kenapa excited banget ikut kelas bulan ini?
Yah itu tadi. Pas juga dengan tema cara menulis liputan blog. Yang pasti dibayangan saya nanti akan banyak materi mengenai bagaimana menjadi seorang wartawan yang meliput berita.

WARTAWAN

Namanya aja udah keren tuh. Makanya saya excited banget ikutan.
Sumber: Pixabay
Menulis liputan atau berita sendiri, saya udah pernah beberapa kali dimuat di Koran. Yah meskipun berita-berita kegiatan kampus. Tapi pernah lulus juga masuk Koran. Sayangnya gak ada buktinya nih tulisan saya masuk Koran. Gak sempet foto sih, heuheu.

Dari semester awal selalu pengen terlibat jadi jurnalistik kampus. Tapi sayangnya di kampus saya gak ada UKM nya. Paling orang-orang radio yang meng-cover semua informasi mengenai kampus.

Kebetulan saya pernah belajar siaran juga di radio. Jadi mau tak mau kecipratan dikit title “Pernah jadi wartawan kampus”. Meskipun gak berlangsung lama. Kalo disuruh liputan yah wess saya bikin. Gitu aja.

Dengan modal nulis dan niat. Tapi ilmu jurnalistik sama sekali buta. Belum tau apa-apa. Akhirnya nulis aja berbekal tanya sana-sini dan google kesana kemari juga.

Tapi sampe sebelum ikutan kelas pun, Saya masih belum tau menulis liputan dengan benar itu gimana sih.

Berdasarkan yang Saya pelajari dari ikutan kelas nih, especially dari Kak Zalmi. Berbagai macam persiapan harus disiapkan dan dikuasai oleh seorang wartawan.

Sesuaikan Pakaian

Untuk menjadi seorang wartawan, kita harus tahu posisi serta alat-alat yang harus disiapkan nih teman-teman.

Dalam sebuah acara atau kegiatan yang mau kita liput, first impression itu penting.

First impression dilihat dari hal pertama yang kita gunakan atau kita pakai. Salah satunya yaitu pakaian. Seorang wartawan harus menyesuaikan pakaian dengan kegiatan yang dia ikuti.

Misalnya, kalau acaranya formal dan dresscode yang diwajibkan harus batik. Setidaknya wartawan harus tahu sebelumnya dan ikut menggunakan dresscode wajib. Agar gak saltum alias salah kostum.

Ini juga bertujuan agar menyesuaikan dan sejajar dengan orang-orang yang menghadiri kegiatan tersebut.

Alat-alat liputan 
Sumber: Pixabay
Mempersiapkan alat-alat yang berhubungan dengan liputan juga hal yang wajib nih teman-teman. Mulai dari alat rekaman, camera, buku catatan, pena dan lainnya yang sekiranya diperlukan untuk kebutuhan berita kita.

Tentunya alat-alat liputan harus disiapkan jauh-jauh hari dan jangan sampai tercecer. Kalau tercecer nanti beritanya juga tercecer sana-sini. Jadi gak lengkap, nanti gak jadi tayang di media deh.

So, persiapkan dengan benar yah teman-teman.

Mengetahui Acara

Tahu banyak soal acara atau kegiatan yang akan diadakan adalah hal penting juga nih sebelum kita meliput berita. Wartawan seharusnya mengetahui jadwal kapan acara tersebut di laksanakan dari jauh-jauh hari.

Tidak hanya itu, melihat apa isi kegiatan tersebut juga penting untuk menunjang isi berita kita nantinya. Mulai dari mengetahui siapa saja yang akan hadir, apa saja rangkaian kegiatannya, dan lainnya yang berhubungan dengan acara.

Melihat dan mencatat spanduk yang terpasang juga membantu dalam penambahan data untuk tulisan kita nanti. Spanduk yang terpasang biasanya berisi nama kegiatan, tema kegiatan, pemateri atau bintang tamu, dan lainnya.

Penulisan Berita

Dalam hal menulis berita yang sudah kita liput tadi, penulisannya harus menggunakan aturan 5W + 1H.
Sumber: Pixabay
Udah banyak yang tahu yah pastinya 5W + 1H. Berita yang lengkap harus punya semua unsur tersebut mulai dari apa kegiatannya, dimana, kapan dilaksanakan, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana rangkaian kegiatan tersebut.

Gampang-gampang susah loh bikinnya. Apalagi kalo salah satu ada yang ketinggalan atau lupa datanya. Liputan berita gak boleh ngarang bebas loh!

Untuk memperjelas tulisan, tentunya kita harus menambahkan pendapat dari seseorang yang dianggap penting dan berhubungan dengan acara tersebut. Supaya acara yang kita liput memang benar adanya dan tanpa mengarang belaka.

Dalam membuat judul berita pun harus ada aturannya. Untuk di Harian Bengkulu Ekspress sendiri kak Zalmi bilang kalau judul headline atau berita tidak boleh lebih dari enam kata. Dan bahasa yang digunakan juga harus bahasa formal. Mengingat berita tersebut akan ditayangkan di media Koran.

Teknik Media

Pengambilan foto untuk berita juga tidak sembarangan, teman-teman. Perlu adanya teknik dalam mengambil media foto.

Salah satunya foto yang kita ambil harus minimal lima buah untuk satu objeknya. Foto tersebut harus diambil dari angle yang berbeda. Biar nanti pas dipilih, gak kehabisan data deh.

Pengambilan foto juga tidak boleh terlihat membelakangi seseorang. Karena foto tersebut tidak layak tayang untuk berita di Koran.

Jadi wartawan dan fotografernya harus pandai dan jeli nih dalam memotret. Jangan sampai udah capek-capek datang kegiatannya dan dapet foto yang ngeblur semua. Hahahah

Mungkin sedikit banyaknya itulah yang dapat Saya tangkap ilmunya. Meskipun masih sedikit tapi terasa sangat bermanfaat sih. Setidaknya udah tahu bagaimana penulisan yang benar dan teknik mendapatkan sebuah foto.

Ternyata wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah seperti dilihat. Tetapi butuh kerja keras dan ketekunan. Terutama dalam menulis liputan berita tersebut agar layak tayang.

Teman-teman ada yang pernah bikin liputan berita gak nih? Coba ceritakan di kolom komentar yah!

Note: Tulisan/artikel ini dibuat untuk menjawab tantangan menulis dari Blogger Bengkulu tentang pengalaman atau keseruan menghadiri dan menulis sebuah acara atau liputan.

28 komentar:

  1. Menjadi wartawan yang nomor satu itu, harus punya vitalitas. -Vademekum Untuk Wartawan

    BalasHapus
  2. Waahhh.. Seru banget ya bisa belajar praktek jurnalistik secara langsung.. 😄
    Bahkan kami yang jurusan Media Massa aja belum mempelajari segitu dalemnya.. 😂. Makasih udah sharing pengalamannya, Mbak.. 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kak. Itu aja masih sedikit ilmunya yang saya dapet. Mau nambah lagi. Heheh

      Hapus
  3. foto-foto pesertanya nggak ada fa? *yang ada akunya gitu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malu foto kak. Jadi yang keliatan di tempat aja ada fotonya, hehehuu

      Hapus
  4. Mga kita mkin rajin nulis y mbak.. Dan mksh hmjg y mbak sharinymg materinya..

    BalasHapus
  5. Lengkap ulasannya. Jadi walaupun gak bisa ikut kelas, bisa dapat ilmunya. Kangen ikut kelas Blogger Bengkulu ��

    BalasHapus
  6. Mantap ilmunya. Memang kalau keahlian menulis ditambah kelihaian potret2 jadi tambah mantap.

    BalasHapus
  7. Makasih review nya kak. karena kemaren ga bisa ikutan kelas blogger, jadi bisa tau deh.. hehe

    BalasHapus
  8. Keren ya materinya. Sayang kemaren ga bisa ikut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasiannn kak. Ikut selanjutnya aja ya kak

      Hapus
  9. Diajari langsung sama yang sering bikin liputan berita pasti asyik ya.

    BalasHapus
  10. Pernah bikin tulisan liputan tapi yang ringan-ringan aja. hehe. Nulisnya juga kebanyakan curhat ketimbang data-data. :D

    BalasHapus
  11. Enak ya , diajarin langsung Ama yang ahlinya

    BalasHapus
  12. Enak nih ngumpul bareng dan belajar bersama, seru yaaa

    BalasHapus
  13. Seru ya acaranya,sayang gak bisa ikutan huhuhu.
    Pernah buat acara liputan, waktu masih di bem, tapi waktu itu bkm jadi blogger so agak pusing milih kata. Padahal mah gampang yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. gampang-gampang susah sih kak, heheh. intinya belajar duluu ya kann

      Hapus
  14. Kelas makin berasa mantap karena pematerinya kompeten di bidangnya..

    BalasHapus

Jangan lupa komentar ya!