Menulis bisa dikatakan separuh duniaku saat ini.
Gimana gak coba. Setiap hari selalu berhadapan di depan laptop. Setiap hari, jari-jemari selalu menari menekan tombol-tombol keyboard laptop. Yang dilakukan ialah menulis. Walaupun kadang nyuri waktu buat nonton juga sih.
Musim skripsi kayak gini aja juga mau tak mau harus menulis. Jadi gak salah kalo
Minggu kemarin baru saja diadakan Kelas Blogger rutin dari Blogger Bengkulu. Satu-satunya komunitas kece yang pernah Saya temui. Gak peress yah ngomongnya. Tapi emang bener.
Kenapa kece?
Karena baru ini Saya gabung komunitas yang semakin hari semakin aktif. Biasanya komunitas selalu musiman. Satu waktu dia eksis dan satu waktu lagi dia mati tanpa ada yang menyentuh sedikitpun.
Tapi sejauh ini Bobe (Blogger Bengkulu) selalu aktif dan makin banyak kegiatannya. *tepuk tangan*
Kelas blogger ini diadakan di minggu ketiga setiap bulannya. Selalu rutin dan selalu mendatangkan sponsorship yang kece-kece. Kebetulan juga Bulan Maret ini Kelas Blogger yang ke delapan.
Jujur sih kalo pertemuan-pertemuan, Saya gak terlalu ikut andil. Kadang udah persiapan mau ikut dan daftar kelas dari mingu-minggu sebelumnya. Eh pas hari H, ada aja kesibukan dadakan.
Selama delapan kelas yang sudah diselenggarakan, Saya baru ikut dua kali. *what??*
Banyak banget alasannya. Sibuk sama kegiatan lain terutama. Jadi kegiatan rutin kayak gini belum jadi prioritas. Huhuhhh
Tapi saya selalu semangat menulis. Meskipun jarang ngumpul komunitas, setidaknya saya ikut partisipasi via grup Whatsapp.
Nah kebetulan Maret ini kegiatannya yaitu Menulis Liputan Blog. Pas buka instagram ada pamflet akan diadakan Kelas Blogger lagi yang ke delapan, saya lihat pembicaranya ada Kak Zalmi. Kak Zalmi ini adalah Redaktur Harian Bengkulu Ekspress.
Saya suka banget yang berbau jurnalistik gitu, kayak liputan berita. Mungkin itulah yang mendorong Saya “pokoknya harus ikut kelas blogger bulan ini!”.
Jauh-jauh hari saya sudah daftar sama Mbak Ria M Fasha nih. Baru di catet doang namanya. Okey di share ke grup namaku pertama. Malu banget kalo misalnya gak jadi ikut nanti.
Banyak halangan dan rintangan. Karena ada yang mau ngajak jalan. Huu. Akhirnya harus muter otak dulu supaya tetap datang kelas. Akhirnya bisa juga. Dan yang ngajak jalan untungnya bisa ngerti dan nungguin sampe kelas selesai. Meskipun Saya pulang duluan sih, takut kesorean. Heuheuu
Dua agenda di hari minggu ini akhirnya bisa berjalan dengan baik. Asal mau dihadapi dengan kepala dingin aja meskipun hampir tabrakan agendanya. Huhuhu
Kenapa excited banget ikut kelas bulan ini?
Yah itu tadi. Pas juga dengan tema cara menulis liputan blog. Yang pasti dibayangan saya nanti akan banyak materi mengenai bagaimana menjadi seorang wartawan yang meliput berita.
WARTAWAN
Namanya aja udah keren tuh. Makanya saya excited banget ikutan.
![]() |
Sumber: Pixabay |
Dari semester awal selalu pengen terlibat jadi jurnalistik kampus. Tapi sayangnya di kampus saya gak ada UKM nya. Paling orang-orang radio yang meng-cover semua informasi mengenai kampus.
Kebetulan saya pernah belajar siaran juga di radio. Jadi mau tak mau kecipratan dikit title “Pernah jadi wartawan kampus”. Meskipun gak berlangsung lama. Kalo disuruh liputan yah wess saya bikin. Gitu aja.
Dengan modal nulis dan niat. Tapi ilmu jurnalistik sama sekali buta. Belum tau apa-apa. Akhirnya nulis aja berbekal tanya sana-sini dan google kesana kemari juga.
Tapi sampe sebelum ikutan kelas pun, Saya masih belum tau menulis liputan dengan benar itu gimana sih.
Berdasarkan yang Saya pelajari dari ikutan kelas nih, especially dari Kak Zalmi. Berbagai macam persiapan harus disiapkan dan dikuasai oleh seorang wartawan.
Sesuaikan Pakaian
Untuk menjadi seorang wartawan, kita harus tahu posisi serta alat-alat yang harus disiapkan nih teman-teman.
Dalam sebuah acara atau kegiatan yang mau kita liput, first impression itu penting.
First impression dilihat dari hal pertama yang kita gunakan atau kita pakai. Salah satunya yaitu pakaian. Seorang wartawan harus menyesuaikan pakaian dengan kegiatan yang dia ikuti.
Misalnya, kalau acaranya formal dan dresscode yang diwajibkan harus batik. Setidaknya wartawan harus tahu sebelumnya dan ikut menggunakan dresscode wajib. Agar gak saltum alias salah kostum.
Ini juga bertujuan agar menyesuaikan dan sejajar dengan orang-orang yang menghadiri kegiatan tersebut.
Alat-alat liputan
![]() |
Sumber: Pixabay |
Tentunya alat-alat liputan harus disiapkan jauh-jauh hari dan jangan sampai tercecer. Kalau tercecer nanti beritanya juga tercecer sana-sini. Jadi gak lengkap, nanti gak jadi tayang di media deh.
So, persiapkan dengan benar yah teman-teman.
Mengetahui Acara
Tahu banyak soal acara atau kegiatan yang akan diadakan adalah hal penting juga nih sebelum kita meliput berita. Wartawan seharusnya mengetahui jadwal kapan acara tersebut di laksanakan dari jauh-jauh hari.
Tidak hanya itu, melihat apa isi kegiatan tersebut juga penting untuk menunjang isi berita kita nantinya. Mulai dari mengetahui siapa saja yang akan hadir, apa saja rangkaian kegiatannya, dan lainnya yang berhubungan dengan acara.
Melihat dan mencatat spanduk yang terpasang juga membantu dalam penambahan data untuk tulisan kita nanti. Spanduk yang terpasang biasanya berisi nama kegiatan, tema kegiatan, pemateri atau bintang tamu, dan lainnya.
Penulisan Berita
Dalam hal menulis berita yang sudah kita liput tadi, penulisannya harus menggunakan aturan 5W + 1H.
![]() |
Sumber: Pixabay |
Gampang-gampang susah loh bikinnya. Apalagi kalo salah satu ada yang ketinggalan atau lupa datanya. Liputan berita gak boleh ngarang bebas loh!
Untuk memperjelas tulisan, tentunya kita harus menambahkan pendapat dari seseorang yang dianggap penting dan berhubungan dengan acara tersebut. Supaya acara yang kita liput memang benar adanya dan tanpa mengarang belaka.
Dalam membuat judul berita pun harus ada aturannya. Untuk di Harian Bengkulu Ekspress sendiri kak Zalmi bilang kalau judul headline atau berita tidak boleh lebih dari enam kata. Dan bahasa yang digunakan juga harus bahasa formal. Mengingat berita tersebut akan ditayangkan di media Koran.
Teknik Media
Pengambilan foto untuk berita juga tidak sembarangan, teman-teman. Perlu adanya teknik dalam mengambil media foto.
Salah satunya foto yang kita ambil harus minimal lima buah untuk satu objeknya. Foto tersebut harus diambil dari angle yang berbeda. Biar nanti pas dipilih, gak kehabisan data deh.
Pengambilan foto juga tidak boleh terlihat membelakangi seseorang. Karena foto tersebut tidak layak tayang untuk berita di Koran.
Jadi wartawan dan fotografernya harus pandai dan jeli nih dalam memotret. Jangan sampai udah capek-capek datang kegiatannya dan dapet foto yang ngeblur semua. Hahahah
Mungkin sedikit banyaknya itulah yang dapat Saya tangkap ilmunya. Meskipun masih sedikit tapi terasa sangat bermanfaat sih. Setidaknya udah tahu bagaimana penulisan yang benar dan teknik mendapatkan sebuah foto.
Ternyata wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah seperti dilihat. Tetapi butuh kerja keras dan ketekunan. Terutama dalam menulis liputan berita tersebut agar layak tayang.
Teman-teman ada yang pernah bikin liputan berita gak nih? Coba ceritakan di kolom komentar yah!
Note: Tulisan/artikel ini dibuat untuk menjawab tantangan menulis dari Blogger Bengkulu tentang pengalaman atau keseruan menghadiri dan menulis sebuah acara atau liputan.
Menjadi wartawan yang nomor satu itu, harus punya vitalitas. -Vademekum Untuk Wartawan
BalasHapusMantepp kak
HapusWaahhh.. Seru banget ya bisa belajar praktek jurnalistik secara langsung.. 😄
BalasHapusBahkan kami yang jurusan Media Massa aja belum mempelajari segitu dalemnya.. 😂. Makasih udah sharing pengalamannya, Mbak.. 😄
Ya kak. Itu aja masih sedikit ilmunya yang saya dapet. Mau nambah lagi. Heheh
Hapusfoto-foto pesertanya nggak ada fa? *yang ada akunya gitu hehe
BalasHapusMalu foto kak. Jadi yang keliatan di tempat aja ada fotonya, hehehuu
HapusMga kita mkin rajin nulis y mbak.. Dan mksh hmjg y mbak sharinymg materinya..
BalasHapusSemangat selalu neng 😇
HapusLengkap ulasannya. Jadi walaupun gak bisa ikut kelas, bisa dapat ilmunya. Kangen ikut kelas Blogger Bengkulu ��
BalasHapusWahhh. Ayok ikut lagi kakk
HapusMantap ilmunya. Memang kalau keahlian menulis ditambah kelihaian potret2 jadi tambah mantap.
BalasHapusBener banget kak 😄
HapusMakasih review nya kak. karena kemaren ga bisa ikutan kelas blogger, jadi bisa tau deh.. hehe
BalasHapusMantepp kak. Sama sama 😊
HapusKeren ya materinya. Sayang kemaren ga bisa ikut.
BalasHapusKasiannn kak. Ikut selanjutnya aja ya kak
HapusDiajari langsung sama yang sering bikin liputan berita pasti asyik ya.
BalasHapusMantep bangett kak. . Pengen lagi heuehuu
HapusPernah bikin tulisan liputan tapi yang ringan-ringan aja. hehe. Nulisnya juga kebanyakan curhat ketimbang data-data. :D
BalasHapusHahah kebiasa nulis blog ya mbak heuheu
HapusEnak ya , diajarin langsung Ama yang ahlinya
BalasHapusIya mbak. Mantappp
HapusEnak nih ngumpul bareng dan belajar bersama, seru yaaa
BalasHapusBangettt kak
HapusSeru ya acaranya,sayang gak bisa ikutan huhuhu.
BalasHapusPernah buat acara liputan, waktu masih di bem, tapi waktu itu bkm jadi blogger so agak pusing milih kata. Padahal mah gampang yaaa
gampang-gampang susah sih kak, heheh. intinya belajar duluu ya kann
HapusKelas makin berasa mantap karena pematerinya kompeten di bidangnya..
BalasHapusbener bangett kak
Hapus