Senin, 14 Maret 2016

Kehidupan Anak Kost



Sumber gambar; id-netblog.blogspot.com

 Banyak sekali suka maupun duka bagi kehidupan para anak kost. Memilih merantau jauh dari pandangan orang tua. Tapi bagiku lebih banyak duka daripada suka. Yaa meskipun begitu anak kost bisa mengurus diri sendiri tanpa orang lain.
Aku sudah hampir dua tahun tinggal di kost sendirian. “Belajar mandiri” kata mamaku. Semua hal dilakukan dengan sendirian. Mulai dari makan, mencuci, tidur, dan segala aktivitas lainnya.
Tanpa terkecuali semua anak kost sepertiku merasakan hal yang sama. Beruntunglah bagi kalian yang masih bisa tinggal bersama dengan orang tua. Tapi bagi kami anak rantauan yang tinggal sendiri karena kuliah maupun kerja, ini semacam melatih diri untuk tidak selalu mengandalkan orang tua.
Hidup didekat orang tua memang mempunyai kebahagiaan sendiri. Tapi kalau terus-terusan bergantung pada orang tua sampai kita dewasa, menurutku kita tidak bisa menjadi dewasa dan mandiri.
Karena hidup tidak selalu bisa bersama. Ada saatnya kita harus berpisah tinggal dengan orang tua. Saat kuliah, kerja ataupun ketika sudah menikah nanti. Tidak mungkin kan kita masih memint kepada orang tua.
Banyak duka-nya daripada suka-nya. Tapi walaupun begitu, anak kost masih bisa menjalani hari-harinya seperti kebanyakan orang lainnya. Disini aku akan menceritakan sebagian kecil duka maupun fakta dari kehidupan anak kost.
1.    Makan tidak teratur ; yaa kalau pola makan tidak teratur, kadang juga makan kadang tidak jangan ditanya lagi, itu pasti anak kost. Selain uang yang harus dibagi untuk mencukupi kebutuhan yang lain, malas juga bisa jadi alasan anak kost, karena gak ada yang ngingetin makan kayak dirumah.
2.   Begadang ; tugas yang banyak bisa jadi penyebab anak kost tidak tidur sampai larut malam. Bisa aja nonton film, kumpul sama kawan, ataupun menghayal sampai larut. Akhirnya kebiasaan tidur malam ini menjadi keterusan setiap hari.
3.   Kantung mata bengkak ; anak kost yang selalu begadang pasti setiap pagi kantung matanya bengkak. Ada juga sampai menghitam karena terlalu capek.
4.   ATM kosong ; aku yakin dan percaya, anak kost pasti jarang yang punya simpanan di ATM diatas 300.000. yaa kalo lagi musim pendaftaran ulang sih, bisa aja ATMnya berjuta-juta. Tapi yakinlah sekalipun uangnya diatas 300.000 itu hanya bertahan sementara. Sisanya pasti kosong, belum lagi dipotong tiap bulan.
5.   Pengeluaran terlalu banyak ; yaa anak kost di bulan pertama menerima uang dari orang tua, pasti gayanya udah kayak orang kaya selangit. Tapi tunggu diakhir bulan, pasti anak kost bikin janji palsu atau tobat cabe “saya janji bulan depan harus hemat”. Kata-kata ini jangan dipercaya kawan, anak kost mudah sekali tergiur dengan sesuatu.
6.   Keinginan lebih diutamakan ; anak kost memang rentan sekali dengan keinginan yang tidak sesuai dengan saku bulanan. Anak kost juga susah membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan. Apalagi kalo udah diajak jalan sama temennya ke supermarket. Mereka berasa kayak fashioNista dan shopaholic gitu.

Nah masih banyak lagi faktanya anak kost. Tapi ini aku ceritakan secara umumnya aja. Aku anak kost, dan aku juga merasakan semua itu. Dan anak kost lainnya pasti merasakan juga.
Tetapi walaupun begitu, masih ada kok suka cita anak kost. Hidup serba cukup menurutku itulah yang membuat kita harus selalu bersyukur dengan apa adanya. Banyak sih dari teman-teman yng lain selalu mengeluh dengan keadaan. Kurang bersyukur hanya akan membuat kita sengsara.
Intinya jalani aja semuanya tanpa beban. Yaa tadi hidup itu harus disyukuri, apapun harus bersyukur. Karena dengan bersyukur kita akan merasa cukup.
Sesuaikanlah gaya hidup kita di rantauan dengan penghasilan orang tua yang menghidupi kita disini. Yakinlah, orang tua lebih susah menghidupi dengan rumah yang berbeda daripada di satu atap yang sama.
Karena saat kita jauh dengan orang tua, setiap detik mereka selalu memikirkan hidup kita disini. “anakku sudah makan apa belum ya?”, “anakku makan apa hari ini ya?”, “disana dia kelaparan tidak ya?”. Pertanyaan seperti itu selalu terlintas di benak orang tua kita.
Tapi mereka tidak bisa berteriak mengatakan itu semua. Mereka hanya bisa berdoa yang terbaik untuk kita disini. Sayangilah orang tua kita, yang setiap hari selalu mendoakan kita. Jika ada satu impianmu terkabul, yakinlah itu adalah satu doa orang tuamu yang dijabah oleh Allah.
Thanks for reading, salam imajinasi! See you!

Kamis, 10 Maret 2016

Katakanlah dengan Hati



Katakanlah dengan hati.
Sampaikanlah dengan tulus.
Ungkapkanlah dengan kejujuran.
Mulutmu harimaumu. Pepatah yang cukup pedas mendengarnya. Seakan apabila tidak kita jaga dia akan mengaum siap menerkam kita sendiri.
Tiga hari berada bersama dengan orang-orang hebat. Aku ikut membantu dalam pelaksanaan Seminar Motivasi, juga dalam rangka promosi kampus. Kampusku yang cukup banyak membuat perubahan dalam diriku.
Disana aku banyak sekali mendapatkan pelajaran, secara langsung ataupun dengan gerak gerik dari mereka. Salah satunya tentang “mulut” kita. Lisan, perkataan yang harus dijaga dengan hati-hati sekali.
Lisan yang apabila berkata dengan orang lain, haruslah dipikirkan juga apa yang kita perbuat. Lisan adalah cerminan diri kita sendiri. Jika berniat untuk menasihati orang lain, haruslah kita layak menjadi panutan terlebih dahulu.
Sehebat apapun kita, jika berkata dengan orang lain tidak sesuai dengan tingkah laku kita itu percuma saja. Ucapan yang baik hendaknya diikuti dengan perbuatan yang baik juga. Bukan malah sebaliknya, sembarangan berkata tapi tidak sesuai dengan perbuatan. Orang malah menganggapnya hanya omongan belaka.
Ucapan dari hati yang memang didasari oleh perbuatan diri, malah lebih dalam menyentuh orang yang mendengarkannya. Ucapkanlah sesuatu dengan kejujuran yang tidak menyakitkan orang lain. Sampaikanlah dengan tulus tanpa mengharapakan sesuatu dari orang lain.
“Ucapkanlah yang baik atau lebih baik diam”
Diam lebih baik apabila kita tidak bisa mengontrol ucapan kita hingga menyakiti orang lain. Kadang diam itu juga lebih baik untuk menghindari masalah yang disebabkan oleh mulut kita sendiri.
Jadi mulai sekarang yuk sama-sama kita menjaga ucapan. Berkata yang baik atau lebih baik diam. Hati-hati dengan mulut yang seperti harimau. Yang siap menerkam kapan saja saat kita salah mengucap.

Minggu, 06 Maret 2016

Belajar dari Mr. Bean!



Sumber gambar: www.toykepo.com

Kadang aku suka bingung dengan semua ini. kenyataan di depan sangatlah berbeda sekali di belakang. Lihat saja pada komedi-nya Mr. Bean. Siapa yang tidak tau dengan sosok kocak yang satu ini.
Semua filmnya bertemakan komedi yang berhasil membuat semua orang tertawa terbahak-bahak. Tingkah lakunya yang kocak memang di tuntut untuk menyuruh orang tertawa tanpa berfikir lagi.
Aku bukan hendak menceritakan kisah hidupnya di dunia nyata. Tapi coba lihat dalam setiap film yang dia perankan. Sosok kocak yang menghibur kita semua. Namun pernahkah kalian berfikir bahwa dia selalu sendirian.
Siapa sangka dibalik komedinya yang kocak. Dia bertujuan untuk membuat penonton setianya tertawa, tapi dia selalu sendiri is that right? Didalam filmnya dia selalu bertingkah bodoh. Layaknya orang idiot yang sama sekali tidak seperti orang normal lainnya.
Dengan ditemani boneka beruang coklat kesayangannya. Kemanapun, setiap gerak-geriknya dia selalu sendiri. Kadang aku merasa bahwa tidak semua orang yang didepan selalu membuat orang lain bahagia, dibelakangnya dia selalu sendiri, kesepian.
Dalam kehidupan kita pasti juga pernah ada di kondisi seperti ini. rasanya seperti saat kita berada ditengah keramaian, tapi seakan kita ingin berteriak “tolong bebaskan aku dari sini”.
Sepi kadang membuat kita jauh lebih baik untuk menenangkan diri dari luka. Kadang bisa juga membuat kita dijauhi semua orang karena keanehan. Akhirnya yang timbul hanya perasaan kesepian tanpa ada seorang pun yang mampu mendengarkan.
Aku lebih memilih untuk sendiri. Dengan hati yang saat ini mudah sekali rapuh. Trauma mungkin aku rasakan. Saat ketulusan dihancurkan karena rasa ingin menjadi besar. Saat keikhlasan dan kepercayaan sudah dikhianati.
Kadang juga aku takut sendiri. Kesendirian yang membuatku lemah. Kesendirian yang membuatku sangat mudah dihancurkan. Kesendirian yang membuatku harus siap apabila suatu saat ditikam musuh dari belakang.
Musuh terbesar biasanya bukan mereka yang sudah jauh hari menyatakan perang dengan kita. Tapi musuh terbesar kadang hadir disekitar kita, lebih dekat dengan kita, dan sudah siap menikam kapan saja tanpa sepengetahuan kita. Hal itu jauh lebih dalam dan sakit membekas didalam hati kita.
Tapi juga musuh terbesar kadang bukan mereka yang berada dekat disekitar hidup kita. Kadang malah musuh terbesar kita lebih dekat dari nadi kita sendiri. Apa itu? Hawa nafsu.
Dia bisa menjatuhkan kita kapan saja. Menghancurkan kita walau sekuat apapun kita. Yang bukan hanya kapanpun bisa menikam kita, melainkan setiap satu hembusan nafas-pun dia berbahaya untuk kita.
Berhati-hatilah dengan hati. Jangan mudah percaya dengan janji. Tetap selalu memperbaiki diri. Selalu menjaga hati agar tidak mudah rapuh dimakan waktu. Percaya dengan diri sendiri lebih baik daripada mempercayai sekitar yang belum tentu benar adanya.
See you and thanks for reading. Salam Imajinasi!

Jumat, 04 Maret 2016

Jadi guru Sebulan



Sumber gambar: bapinda.com

Liburan selama satu bulan, sudah sangat cukup lama bagiku. Untungnya saat pulkam aku sudah merencanakan sesuatu supaya tidak terlalu bosan. Di desaku aku mengajar les setiap hari.
Aku mengajar di dua sekolah sekaligus. Jadi di bagi masing-masing tiga hari dalam seminggu. Hari liburku cuman sehari. Setiap siang hari jam 2 aku sudah harus berangkat mengajar ke sekolah. Pagi harinya di rumah aku menghabiskan waktu nyuci baju, nyuci piring, beres-beres rumah, masak-masak, dan sisanya internetan. Kebetulan rumahku punya wifi, soo inilah yang membuatku lebih betah di kampungku daripada di Bengkulu, hahah.
Aku mengjar di sekolah dasar. Materinya masih sederhana dan biasa-biasa aja aku bilang. Les bahasa inggris disini dijadikan ekstrakurikuler. Dan aku dikasih transport sesuai dengan laporan keuangan sekolah. Hahah.
Yang aku ajar cuman kelas 5 dan kelas 6. Menghadapi anak kecil yang masih dalam masa bandelnya, membuatku harus ekstra sabar. Kadang sakit sih kalo kita menjelaskan sesuatu tapi mereka sibuk sendiri. Ternyata jadi guru itu gak enak kalo gak diperhatiin. Sakit broh! Sakiit!
Tapi sebelum belajar pertama kali aku udah bikin perjanjian sama mereka. Yang ada di dalam kelas hanyalah orang yang mau belajar. Kalo yang mau main-main silahkan tidak usah belajar disini. Alhasil mereka semua menurutt dengan perjanjianku. Ada sih satu dua orang yang memang bandel, kadang masuk kadang gk sama sekali. Sekalipun masuk gangguin kawan yang lain. Ditanyain ini itu gak bisa. Disuruh belajar lagi nantinya ditanyain lagi, tetap gak biisa. Ada!
Ada juga yang penurut dan mudah menyerap pelajaran. Disuruh ini itu bisa. Kalo yang ngajar tipe seperti ini sih enak. Tidak perlu menguras tenaga, cukup kasih materi, mereka diam.
Begitulah ternyata kalo jadi guru. Susah senang duka penat selalu ada. Tapi guru adalah orang yang pantas ditiru. Jadi untuk kita para guru, jangan melakukan kesalahan atau perbuatan yang tidak baik di depan anak-anak.
Walaupun diri kita kesehariannya belum tentu baik. Tapi setidaknya saat kita mengajar di depan anak-anak, tunjukkanlah sikap yang pantas ditiru oleh anak-anak. Karena biasanya anak-anak suka sekali meniru orang yang mereka anggap tua. Jadi jangan pernah berbuat kesalahan di depan mereka.
Sebulan lamanya ternyata tidak terasa. Selesai sudah tugasku menjadi guru untuk mereka. sekarang waktunya pulang ke habitat. Mencari ilmu untuk nantinya di bagikan lagi kepada mereka.
Sebelumnya aku sengaja mengadakan perpisahan dengan mereka. Aku memberikan hadiah sedikit kepada mereka yang semangat belajar. Ya memang dari awal aku memantau perkembangan mereka dari memang tidak tau sama sekali sampaii mereka bisa.
Biasanya disekolah, hadiah diberikan kepada yang paling pintar dikelas. Aku malah memberikan hadiah kepada mereka yang semangat. Dari awal kemampuan mereka semakin meningkat. Tiga orangku pilih untuk menerima hadiah.
Sudah ku jelaskan kepada mereka bahwa hadiah ini bukan untuk juara satu dua ataupun tiga. Aku tau yang paling pintar diantara mereka. tapi yang paling pintar malah tidak mendapatkan hadiah. Kenapa? Karena perkembangan mereka masih imbang. Sedangkan aku memilih mereka yang perkembangannya melejit. Alhasil terpilihlah orang yang biasa-biasa saja tapi memang semangat dan terus berkembang kemampuan mereka.
Pengalamanku mengajar selama satu bulan menurutku sudah cukup puas. Nanti akan ku perbaiki lagi apa yang kurang. Liburan selanjutnya akan kucoba lagi mengajar mereka dengan lebih baik lagi.
Perbaiki dulu semuanya. Isi ilmu banyak-banyak lagi. Dan kembali lagi nanti menebarkan ilmu kepada mereka. semangat selalu untuk memantaskan diri menjadi guuru yang pantas ditiru anak-anaknya.
Salam imajinasi Dreamers! Thanks for reading! Bye bye.

Kamis, 03 Maret 2016

Pengen Jadi Youtubers



Source by; www.muvila.com

 Halo! Apa kabar semuanya?
Lama sekali aku tidak menulis akhir-akhir ini. Yah dikarenakan bulan lalu aku fokus ke naskah perdanaku. Huhu, maafkan daku yang tidak pernah posting lagi. Oke aku akui aku pemalas!
Jadi kemarin aku mengikuti pelatihan menulis “satu bulan satu naskah”, bulan Januari aku fokuskan untuk mencoba membuat naskah selama sebulan. Aku pilih Novel, karena memang sebelum ikut pelatihan ini, aku memang sudah ada tujuan untuk membuat novel.
Judulnya? Ada deh, nanti yah masih rahasia.
Okey, ya aku sekarang tertarik untuk mencoba menulis buku. Walaupun sederhana karena cuman berisi cerita novel, setidaknya itu langkah awal aku dalam berkarya.
Aku terinspirasi oleh penulis-penulis hebat yang ada di luar sana. Berkarya melalui tulisan, kemampuan berbicara dan menghibur orang banyak. Terlebih lagi di kampusku, banyak juga yang sudah menginspirasiku. Mereka seakan mendorongku dan berbisik:
“Hey, ayo berkarya seperti kami. Jangan mau tertinggal”
Yah bagiku selama apa yang dilakukan orang-orang itu baik, apa salahnya kita mengikuti jejak mereka. Apa salahnya mencoba di posisi mereka. Bagaimana sih menjadi penulis? Bagaimana sih kalo punya karya?
Aku sering sekali nonton youtube, stand up comedy, ataupun  youtubers lainnya. Mereka berkarya lewat video. Menghibur orang lewat sapaan mereka di video.
Aku suka sekali nonton SUCI, semua yang ada Raditya Dika-nya udah aku tonton semua. Hahah. ada yang lebih kocak lagi. Tiap hari pasti aku tungguin video terbarunya dari Sang Youtubers kita Kevin Anggara, Edho Zell, Tim2One, LDP, Laurentius Rando, Sule Channel (yang ini cuman karena ada Rizky Febian doang) dan lain-lain.
Aku udah subscribe channel mereka, semuanya menginspirasi. Youtubers terkenal saat ini, tidak dipungkiri mereka juga dulunya seperti orang biasa yang memulainya dengan mimpi. Dan sampai sekarang mereka bisa jadi se-terkenal itu. “wowww” buat mereka semua. Aku juga terinspirasi, dan sempat berfikir “gimana kalo aku juga seperti mereka?”
Setelah ku pikir-pikir lagi, mungkin agak ribet bagi orang sepertiku mempersiapkannya. Yah menjadi youtubers tidak hanya bermodalkan “diri sendiri” saja. Masih banyak yang harus di siapkan, layaknya kamera, program editing, konsep dan lain-lainlah yang lebih ribet.
Oke semua pasti ada jalan keluarnya. Doain aja ya Dreamers semoga aku bisa jadi youtubers juga, hahah. Harus belajar dulu percaya diri di depan kamera. Dan tunggu aja, aku akan jadi youtubers apabila sudah bisa edit video. So, belajar editing dulu.
Skip dulu impian yang satu itu. Sekarang fokus dulu berkarya lewat tulisan. Masih banyak yang kurang jadi harus di perbaiki dulu tulisannya. Nanti berkarya lewat video, doain aja secepatnya. Heheh. Itu udah tertera dalam “list of my life” tenang aja.
Sekarang naskah sudah selesai, sudah di setor juga sama guru, hahah. Tinggal tunggu kelanjutan ceritanya gimana. Apa mau dijadiiin buku, atau dijadiin lotek. Hahah.
Eh betewe lagi pengen lotek nih. Kira-kira ada yang mau ngajakin beli lotek? Jiaaa. Udah okey cukup sampai disini. Thanks for reading :D
Salam Imajinasi!