Jumat, 21 April 2017

APA KABAR PEREMPUAN INDONESIA?


APA KABAR PEREMPUAN INDONESIA?

Beruntunglah kita seorang perempuan yang pada saat ini mampu berkarya dengan bebas. Menghirup udara, serta menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Tak ada batasan, tak ada bandingan. Perempuan bebas untuk menunjukkan kemampuan di tengah masyarakat.

Arti Kartini di mata perempuan zaman sekarang.
Raden Ayu Ajeng Kartini dikenal sebagai sosok perempuan yang mampu menepis segala macam hal yang mengekang kaum perempuan. Perempuan yang dulunya hanya dianggap rendah, diremehkan, bahkan dijadikan budak.
Bersyukurlah kita saat ini sudah bebas dari penjajahan dan pengekangan. Sekaranglah saatnya perempuan menunjukkan kemampuannya. Kemampuan yang mampu menginspirasi orang lain, baik itu berupa prestasi maupun karya diri.

Apa itu jati diri?
Sering diantara kita melupakan atau bahkan belum mengetahui kemampuan kita yang sebenarnya. Prestasi terbentuk dari kumpulan beberapa karya yang dipupuk melalui jati diri. Lalu jati diri seperti apakah kita? Apakah kita sudah mengetahui arah kemampuan kita?
Setiap orang memiliki kemampuan dan hal unik yang berbeda-beda. Lalu bagaimana cara kita mengetahuinya? Sesuatu yang apabila kita senang mengerjakannya, dan kita selalu tertarik untuk membahas lebih jauh itulah yang disebut dengan jati diri.
Hal yang menjadi kebanggaan dan pasti kita kuasai. Serta hal yang membuat kita tak merasa terkekang olehnya. Apa yang kalian tunggu?
Jangan paksakan diri kita melakukan sesuatu yang sama sekali tidak kita cintai. Mulai dari sekarang jujurlah dari hati apa yang sebenarnya ingin kita lakukan.


Habis gelap, terbitlah terang.
Segala sesuatu tentunya akan ada kesulitan. Namun disetiap kesulitan tersebut, juga terdapat banyak alasan untuk menyelesaikannya. Sesungguhnya beserta kesulitan akan selalu ada kemudahan.
Apapun yang kau lakukan, persiapkan diri menghadapi tantangan, hingga akhirnya kita bisa meraih apa yang kita inginkan. Terkadang kesulitan memang sangat tampak, namun keberhasilan juga sudah pasti ada.
Selamat Hari Kartini untuk perempuan Indonesia!

Bengkulu, 21 April 2017. 02:06 pm
dolph.

Penulis bisa dijumpai di:

Blog                            : http://alfhasari.blogspot.co.id
Whatsapp                   : +62 815 3934 2675
Facebook                   : Blog Sang Pemimpi
Twitter                       : http://www.twitter.com/alfha_sari4
Instagram & line      : alfhasari

 

Selasa, 18 April 2017

ALIBI DI HARI MINGGU



 ALIBI DI HARI MINGGU
Weekend panjang, ya meskipun cuman tiga hari tapi cukup gabut juga, karena gak punya planning. Hahahah.
Tapi hari minggu saya terselamatkan dengan berbagai kegiatan.
Yah emang gitu, sebagai aktivis yang menyandang status “sendiri”, berbagai macam pengalihan issue serta alibi akan dilakukan.
Nah gimana tuh?
Minggu kemarin saya menghadiri dua kegiatan sekaligus. Dimulai dari Jumpa Penulis Bengkulu, serta Agenda mengajar di Panti Asuhan.
 Jumpa Penulis Bengkulu
Awalnya sebelum hari jum’at saya berniat untuk pulang ke kampung halaman saja. Daripada tiga hari gak ada kerjaan di tanah rantau. Tetapi niat saya luntur begitu saja ketika saya melihat Instagram saya ditandai oleh seseorang. Seseorang itu adalah kakak tingkat saya. Beliau menandai saya sebuah foto yang isinya kurang lebih Undangan Terbuka untuk penulis dan calon penulis yang ada di Bengkulu. Undangan tersebut diadakan oleh Forum Lingkar Pena Bengkulu.
Secara otomatis saya excited dengan undangan tersebut. Beberapa bulan lalu juga FLP Bengkulu  mengundang penulis, namun sayangnya saya tidak bisa ikut dikarenakan ada kegiatan yang lain di organisasi. Akhirnya saya memutuskan untuk “harus” ikut Jumpa Penulis ini.
Menurut saya ini adalah satu kesempatan saya mengenal penulis-penulis Bengkulu. karena gak mau sendirian kesana, saya mengajak beberapa teman saya yang juga excited dengan menulis.
Awal saya dan teman saya datang ke lokasi, saya berpikir “orangnya mana? Apa belum dimulai acaranya?” terlihat dikejauhan ada beberapa orang yang sedang berkumpul dan asyik bercerita. Sepertinya memang itulah orang-orangnya (Jumpa Penulis Bengkulu).
Kami akhirnya memberanikan diri untuk mengucapkan salam dan duduk bersama mereka. Mereka menyambut kami dengan hangat dan mempersilahkan kami untuk bergabung. Berhubung kami terlambat, dikarenakan dari tadi sudah dimulai, mau tidak mau kami harus menyesuaikan dengan pembahasan mereka.
Kami berkenalan satu persatu, dan membahas sedikit mengenai dunia kepenulisan. Tentunya sangat menarik sekali untuk didengar, meskipun yang dibahas tentunya sudah pernah saya baca di internet. Namun entah kenapa apabila sudah masuk kedalam dunia kepenulisan, saya sendiri menjadi excited dan tertarik dengan hal tersebut.
 
 Namun sayangnya, berdasarkan pengalaman pertama saya jumpa penulis, Bengkulu masih minim dengan anak muda yang gemar menulis. Terlihat saat disana, hampir semua pengurus FLP Bengkulu, sudah menikah, serta yang hadir cuman beberapa orang saja. Mereka mendominasi penulis-penulis senior yang ada di Bengkulu ini.
Mana generasi mudanya?
Padahal remaja dan anak muda tentunya bisa mengembangkan ide-ide yang lebih kreatif dan imajinatif lagi. Tentunya akan lebih menarik dan inspiratif apabila di Bengkulu memiliki anak muda yang sukses dalam kepenulisan. Tapi itulah kenyataanya. Sedikit sekali peminat dalam dunia literasi. Kalau tidak kita yang sadar akan dunia literasi, siapa lagi?
 Mengajar di Panti Asuhan
Sesudah menghadiri Jumpa Penulis Bengkulu, saya langsung pergi ke Panti Asuhan. Tentunya teman-teman saya sudah menunggu daritadi. Saya memang agak terlambat, karena tadi di lokasi Jumpa Penulis, mengambil beberapa foto dulu untuk bahan tulisan, heheh.
Kemarin, adalah hari pertama saya dan teman satu jurusan, mengajar di Panti Asuhan Bumi Nusantara. Kenapa kami bisa sampai disana? Jadi di semester enam ini, saya bertemu dengan mata kuliah English for Young Learners tiga sks. Dan pastinya sudah menjadi tradisi, MK ini lebih ke praktek di lapangan. Mahasiswa semester enam ditugaskan untuk membuat kursus Bahasa Inggris untuk Anak-anak.
Setelah sekian lama terombang-ambing karena selalu dipindahkan kelompoknya. Akhirnya saya mendapatkan kelompok tetap. Jadi flashbacknya, hari pertama belajar EYL, saya tidak masuk dikarenakan tidak tahu kalau jadwal di rubah. Alhasil saya tidak mendapatkan kelompok.
Sampai akhirnya bisa melangkah sejauh ini. Saya bersama teman-teman kelompok saya berinisiatif untuk mengajar di Panti. Kelompok lain juga mendapatkan siswa dengan bermacam-macam cara, mulai dari minta izin mengajar disekolah, sampai mencari sendiri siswa dari rumah ke rumah.
Tidak ingin berpikir panjang, saya langsung saja mengajukan untuk mengajar di Panti Asuhan. Karena disana banyak anak-anak yang lebih membutuhkan pendidikan. Selain itu kita juga bisa membantu dalam hal memberikan ilmu pendidikan yang sudah didapat selama enam semester ini.
Hari pertama mengajar, kami tentunya belum sepenuhnya langsung mengajarkan materi. Pertama diisi dengan perkenalan terlebih dahulu, serta berbincang-bincang dengan adik-adik di sana. Semuanya excited dengan kedatangan kami. Untuk hari ini lebih ke pendekatan saja, agar mengenal satu sama lain, dan tentunya adik-adik tidak merasa canggung dengan kami.
Kami mengadakan kursus ini sebanyak dua minggu sekali, yakni setiap hari jum’at dan minggu sore. Kami menjadwalkannya selama kurang lebih tiga bulan. Nantinya di akhir akan ada kuis yang langsung di nilai oleh dosen pembimbing MK, untuk membawa lima siswa berprestasi serta di lombakan dengan siswa lain dari kelompok lain juga.
Kegiatan yang sangat menyenangkan tentunya di hari minggu ini. Pengalihan issue dan memasang alibi namun bermanfaat untuk orang seperti saya. Setidaknya Minggu dipenuhi dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif, daripada jalan-jalan gak jelas kesana-kemari. Ya gak? Heuheuh.
 
 Terimakasih untuk teman-teman pembaca semuanya.
Salam Imajinasi!

Bengkulu, 17 April 2017
dolph.

Penulis bisa dijumpai di:
Whatsapp           : +62 815 3934 2675
Facebook            : Blog Sang Pemimpi
Twitter                 : http://www.twitter.com/alfha_sari4
Instagram & line: alfhasari

Kamis, 26 Januari 2017

Novel Baru Pertamaku!



Assalamu’alalikum!
Aktivis maupun bukan, yang ganteng maupun yang cantik, yang taken maupun yang eeeh..hemm jom*lo. Hahah.
Salam hangat terdahsyat untuk kita semua! *prok *prok *prok..

Alhamdulillah novel pertamaku sudah terbit dan siap untuk diluncurkan. Novel pertama yang dibuat dengan penuh semangat diawal. Dan tentunya banyak sekali rintangan di tengah perjalanan hingga sampai saat ini.
Meskipun begitu, novel pertamaku, sederhana dan apa adanya berhasil dimulai dengan satu langkah kecil. Suka dan duka sudah pasti ada di setiap kejadian, disetiap apa yang kita lakukan. Begitu juga dengan proses terbitnya buku pertama ini.
Dimulai dari awal Januari 2016, satu bulan menyelesaikan naskah. Alhamdulillah selesai dengan mencapai target. Tanpa kekurangan sedikitpun. Selanjutnya semangat sudah membara-bara namun terkendala oleh aku yang malas nabung. *mikirkeras*.
So, jadinya uang yang “tidak pernah terkumpul” untuk terbit, akhirnya hanya tersimpan manis dalam folder laptop kesayangan.
Sampai akhirnya bulan Desember 2016 aku mulai mengejar apa yang aku targetkan. Yaitu 2016 menerbitkan buku. Alhamdulillah meskipun berjarak cukup lama. Satu tahun ya? Gak papa. Yang penting karyaku berhasil terbit.
Novel pertamaku yang berisikan khayalan remaja masa kini. *mikirkeraslagi*
Cocok untuk konsumsi remaja ya yang lagi gak punya kerjaan, hahahah. Kalo lagi ada kerjaan yo wess ditinggalin dulu baca novelnya. Bisa juga untuk orang tua yang mengisi waktu luang juga, hahah. Dan gak cocok untuk balita, kenapa? Karena mereka belum bisa baca! Hahahahah.
Tulisannya sederhana, yah maklumlah, novel pertama. Karena yang pertama terkadang belum sempurna. Masih perlu banyak revisi. Masih perlu banyak belajar dan membaca. Masih perlu banyak kritikan pedas yang masuk kehati, koreksi diri jadikan motivasi. (jadi nyanyi gapapa jelek yang penting sombong deh.)
Saya mengajak, enggak juga sih. Saya meminta. Iya. Saya meminta teman-teman untuk mari membaca buku pertama saya. Judulnya ASSALAMU’ALAIKUM AKTIFIS!.
Setelah ini saya berencana untuk membuat suatu forum menulis, yang dimana generasi muda bisa menyalurkan kemampuan ataupun hobbi mereka dalam menulis di forum ini. Saya juga ingin sekali membantu teman-teman yang berminat menulis untuk mewujudkan impiannya menjadi penulis. Maka dari itu, saya meminta dukungan dari teman-teman pembaca semuanya agar terealisasinya impian saya ini. Caranya yah dengan membeli buku saya ini, heheheh. Karena dengan teman-teman memiliki buku saya, teman-teman mendukung dan membantu generasi muda untuk selalu semangat dalam berkarya.
Well, terimakasih untuk teman-teman yang sudah mendukung saya. Terimakasih untuk banyak pihak yang telah memberikan saya inspirasi untuk menulis. Terimakasih kepada semuanya yang selalu setia membaca tulisan saya yang sederhana ini.
Salam imajinasi dari saya Sang Pemimpi. Stay Classy!
Empat Lawang, 26 januari 2017. 8.42 pm

Rabu, 16 November 2016

Yuk Berhijrah!

Sumber gambar: Google image http://diarynyamuslimah.blogspot.co.id/2013/12/yuk-hijrah.html
YUK BERHIJRAH!

Satu hal yang selalu kita lakukan harusnya berakhir dengan perbaikan. Tentu kita tidak menghendaki hal yang buruk terjadi lagi pada apa yang kita lakukan bukan?

Berhijrah adalah suatu perpindahan dimana kita tidak akan mengulangi perbuatan atau sesuatu yang buruk, untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk perempuan khususnya, kata “hijrah” mungkin sudah pernah didengar. Berhijrah atau berpindah dari yang awalnya tidak tahu apa-apa, menjadi sesuatu yang mulai didasari dengan ilmu dan iman.
Berhijrah tentang perbuatan. Baik itu berhijrah gaya berpakaian, gaya bicara, maupun perbuatan atau tingkah laku.
Tentunya setiap orang menghendaki apa yang terbaik untuk dirinya dan apa yang selalu akan baik untuk dirinya sendiri. beruntunglah bagii kita yang sudah berhijrah dalam hal yang lebih baik.
Berhijrah mengenai gaya pakaian. Yang dulunya tidak memakai hijab, sekarang sudah mulai berhijab. Yang dulunya “Cuma berhijab”, sekarang sudah berhijab dengan syar’i atau sesuai dengan ajaran islam. Yang dulunya berhijab tetapi masih memakai jeans atau celana ketat, sekarang sudah berganti memakai rok dan baju longgar. Yang dulunya lepas pasang, sekarang sudah menjadi istiqomah.
Begitulah siklus kehidupan. Semakin kita menguasai ilmu pengetahuan dan ilmu agama, semakin kita akan berusaha mengejar kebaikan untuk diri kita sendiri. dalam hal berpakaian, berbicara maupun bertingkah laku.
Mulanya mungkin ada diantara kita yang berhijrah, selalu menjadi bahan cemoohan atau sindiran orang lain. kita hanya perlu berpositif thinking kepada mereka. mungkin mereka “terkejut” dengan perubahan dalam diri kita.
Untuk mengatasinya cukup dibalas dengan senyuman manis dan doakan didalam hati, semoga mereka yang mencemooh akan berhijrah juga secepetnya seperti kita.
Terkadang orang yang selalu berkomentar negatif dengan kita adalah orang yang tak pernah mem-posisikan dirinya untuk menjadi kita. mereka hanya bisa berkomentar tanpa tahu apa yang kita rasakan dan apa yang kita fikirkan.
Tenang kawan, mereka hanya belum melewati masa hijrah tersebut. Nanti suatu saat mereka akan segera sampai pada masa hijrahnya sendiri. semua ini hanya masalah waktu. Karena Allah selalu menghendaki yang terbaik untuk hambanya yang ingin merubah diri menjadi baik.

Berhijrah itu mudah, istiqomah yang susah
Memang mudah sekali untuk berubah. Berubah kearah yang baik dengan tiba-tiba. Tapi yang membuat itu terasa sulit adalah mempertahankan apa yang telah kita rubah.
Kondisi manusia tidak selamanya stabil. Kondisi keimanan kita juga kadang berubah-ubah, naik dan turun. Tentunya dengan kondisi yang tidak stabil inilah bagaimana kita diuji oleh Allah untuk mempertahankan hijrah kita.
Istiqomah dalam hal berpakaian. Istiqomah dalam berhijab syar’i. Istiqomah dalam menjaga perkataan dan perbuatan. Tentu bukanlah hal yang mudah. Tetapi kita harus mencoba untuk selalu istiqomah dalam menjaga perubahan kita.
Bengkulu, 15 November 2016