Sabtu, 09 April 2016

Merubah Galau Jadi Karya - Cerita di Sabtu Malam *4



 Hay teman-teman. Pha Kabz??
“Apa kabar maksudnya?”
Orang gaul kadang emang gitu, suka bikin kata-kata sendiri. Hahah. gaul sih gaul, tapi harus yang bermanfaat yah teman-teman.
Jumpa lagi sama si Sang Pemimpi di Sabtu Malam. Wah udah Sabtu Malam yang keberapa yah?
Udah ngapain aja nih selama seminggu ini?
Kalo aku yaa biasa, disibukkan dengan kuliah dan menulis. Yah sekarang hari-hariku selalu aku manfaatkan dengan menulis, menulis, dan menulis.
Aku juga ikut lomba menulis online. Seminggu ini aku udah kirim dua naskah puisi ke penerbit yang ngadain lomba.
Tujuanku ikut lomba gak selalu tentang menang atau tidaknya sih. Aku cuma ingin mengasah kemampuan menulisku. Kemaren Alhamdulillah ada satu naskah yang walaupun gak menang tapi jadi kontributor antologi puisi.
Dari sekian ratus orang yang ikut, aku salah satu dari tujuh puluh orang yang naskahnya siap untuk dijadiin antologi. Waahhh #sedaapp.
Kadang bahagia itu simple loh. Bagiku bisa berkontribusi didunia kepenulisan saja itu sudah cukup membuatku bahagia.
Bahagia itu mudah dicari bagi orang yang mau membuka hati. Maksudnya, kebahagiaan itu hanya menghinggapi orang-orang yang ikhlas. Kalo setiap hari kerjaannya ngeluh, mana bisa bahagia. Iya gak?
Hmm teman-teman hari ini ngapain aja. Kegiatannya libur gak? Hari Sabtu biasanya ada yang masih sekolah atau kuliah, ada juga yang libur kayak aku nih.
Hari ini meskipun libur aku tetap dengan tugasku. Menulis, menghayal, tidur-tiduran, nulis lagi, main hape, nonton, makan, tidur. Udah begitulah kira-kira yang aku kerjakan kalo libur kuliah. Padahal sebenernya tugas kuliah semakin menumpuk, hahah.
Tugas itu dinikmatin, jangan dibikin ribet. Kadang ada tuh yang begitu ada tugas repot setengah salmon. *eehh setengah mati maksudnya. Padahal tugas jangan dibikin repot, tugas itu dikerjain. Kalo dibikin repot entar ujung-ujungnya jadi ngeluh.
Ngeluh kan gak boleh. Iya gak boleh, nanti hati kamu tambah kecil. Makanya aku gak mau banyak ngeluh didepan orang lain. Takut nanti hati aku jadi kecil. Cukup orangnya aja yang kecil, tapi hati jangan! Hahah.
Wuuuu, kalo udah ngomongin masalah hati pasti ada-ada aja yang baperan. Permasalahn remaja emang gak pernah jauh-jauh dari baper dan galau. Kalo gak baper yaa galau.
Disinggung tentang ini dikit, langsung baper. Disentil tentang ini dikit langsung galau. Tenang teman-temanku, aku juga suka galau sih, hahah. Kemarin aku sempat ditanya sama temanku.
“Fha, lu kok bikin cerita tentang galau mulu sih, sekali-kali bikin cerita tentang gue!”
Hahah, aku jawab aja kalo dia gak bikin baper dan gak bisa dibikin cerita. Yang ada nanti semua rahasianya aku bongkar, hahah. dasaarrr.
Kadang galau itu bisa jadi kekuatan loh. Udah tau kan ceritanya bang Raditya Dika bisa sampe seperti sekarang itu karena apa? Karena GALAU.
Iya karena galau. Dan akhirnya ‘galau’ itulah yang ia rubah menjadi karya. Bisa kita lihat bagaimana terkenalnya bang Raditya Dika dengan karya-karyanya yang bikin galau.
Nah itu juga yang membuat aku, bahkan semua orang menurutku merubah kegalauan itu menjadi sebuah karya.
Kembali lagi pada kata-kata ‘jadikan dirimu se-bermanfaat mungkin’. Dengan galau-pun kita harus bisa membuatnya bermanfaat. Salah satunya tadi yaitu dengan merubahnya menjadi karya.
Yaa mungkin juga hampir semua cerita yang aku tulis itu berasal dari kegalauan. ada juga kemarin yang tanya,
“Fha, cerita lu true story ya?”
Gue cuma bisa ketawa geli dengan pertanyaan mereka. Emang sebegitu nyeseknya aku yaa, sampe orang lain tau kalo itu true story? Hahah. Cerita yang aku buat memang sebagian ada yang berasal dari true story, ada juga yang khayalan semata.
Tapi tulisanku mungkin memang belum sebagus sastrawan-sastrawan yang ada disana. Kan aku masih pemula, masih butuh belajar. Yaa kalo mau jadi penulis yaa harus nulis. Bagaimanapun caranya, kalo kita mau jadi penulis, yaa harus nulis. Sesimple itu!
*Skipp
Harapan aku kedepannya, masih sama kayak yang kemarin-kemarin. Semoga semakin banyak yang membaca dan terinspirasi oleh tulisan yang aku buat. Semoga juga kita semua selalu berkarya demi masa depan bangsa. Semoga karyaku bulan ini bisa meluncur (aamiin). Dan semoga kita semua bisa menebar manfaat di muka bumi ini. Aamiin semuanya.
Terimakasih buat teman-teman yang udah menyempatkan membaca tulisanku. Mari berkarya selalu, Salam Imajinasi dari Sang Pemimpi. Sampai ketemu lagi di Sabtu Malam berikutnya, bye bye!

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari

Rabu, 06 April 2016

Kurangnya Rasa Syukur



Apa sih yang menyebabkan kemampuan kita tidak pernah berkembang? Selalu saja jalan ditempat. Setiap hari berkuliah, niat dari awal untuk menuntut ilmu dan membahagiakan orang tua.
Setiap hari menghabiskan waktu, tenaga, bahkan uang orang tua kita habiskan. Setiap hari, selama kita berada di kampus. Anggap saja lebih kurang empat tahun.
Sudah berapa ratus juta uang yang telah kita habiskan. Sudah berapa lama waktu yang kita buang. Demi berkuliah dengan alasan menuntut ilmu demi membahagiakan orang tua.
Lalu kenapa kemampuan kita tidak pernah berkembang, bahkan jalan ditempat. Kemampuan yang dari semester satu sampai semester akhir selalu sama. Tidak ada peningkatan yang tajam.
Empat tahun lamanya kita berada disini, di kampus. Menuntut ilmu, dengan konsentrasi yang sama. Belajar hanya tentang jurusan kita. Selama empat tahun!
Tapi mengapa hasilnya jalan ditempat. Sama sekali tidak ada peningkatan. Sama sekali tidak ada kemajuan. Kita tak pernah tumbuh dengan dewasa. Kita tidak bisa memikirkan masa depan.
Apa yang kita lakukan? Main-main! Menganggap semuanya mudah! Menganggap semuanya pasti akan berlalu.
Aku selalu ingat dengan kata-kata seseorang yang selalu menginspirasiku. Bahwa sebuah teko jika tidak ada isinya, dia tidak akan bisa dituangkan kedalam gelas atau cangkir.
Teko kosong, jika airnya tidak ada, ketika kita menuangkannya kedalam gelas. Apa yang terjadi? Gelas itu sudah pasti juga kosong. Begitu juga dengan kita, jika dibiarkan saja tanpa diisi, kita juga akan kosong.
Zaman semakin maju dan canggih. Seorang yang tidak memikirkan untuk masa depannya lambat laun akan tertinggal. Tertinggal oleh kepintaran zaman.
Mungkin tidak semuanya bisa menjadi orang yang pintar. Tapi setidaknya kita bisa bertindak kreatif sesuai dengan zaman agar tidak ketinggalan. Belajar berfikir dewasa. Karena kita adalah masa depan.
Masa depan ada ditangan kita. Masa depan hanya untuk orang-orang yang mau berfikir maju. Masa depan hanya untuk orang-orang yang bertindak dari sekarang. Bukan yang membiarkan dirinya jalan ditempat tanpa berkembang.
Apa sih yang membuat kita sulit untuk berkembang?
Salah satunya yaitu kurangnya bersyukur.
Mengeluh merupakan sikap yang kurang bersyukur. Mengeluh sama saja membantah takdir Allah. Mengeluh dengan situasi, mengeluh dengan cuaca, mengeluh dengan pekerjaan, mengeluh dengan apa yang terjadi.
Tidak tahukah kita, mengeluh itu bisa mengecilkan hati. Mengeluh dengan apa yang telah diberikan, membuat kita jauh dari rasa untuk bersyukur.
Cuaca panas, mengeluh. Cuaca dingin mengeluh. Hari mendung, mengeluh. Banyak tugas, mengeluh. Gak punya uang, mengeluh. Sakit dikit, mengeluh. Repot sedikit, mengeluh.
Jangan hanya memandang keatas hingga lupa dengan yang dibawah. Tak malukah kita dibalik keluhan kita banyak orang lain dibawah kita yang  menginginkan posisi kita sekarang.
Belajarlah untuk bersyukur. Bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan. Bersyukur atas keberuntungan. Bersyukur atas hidup yang kita lalui setiap harinya. Allah memberikan segalanya, tapi kita balas dengan keluhan.
Saat kita mengeluh dengan banyaknya tugas, ingatlah orang lain yang harus mencari uang dahulu untuk bersekolah. Saat kita mengeluh dengan cuaca, ingatlah orang lain yang sangat menginginkan untuk melihat dunia.
Terlalu banyak keluhan, hati kita akan semakin kecil. Kita akan terbiasa menjadi orang yang kurang bersyukur. Itulah yang menyebabkan kemampuan kita tidak pernah berkembang. Kita kurang bersyukur dengan apa yang ada. Sehingga keluhan hanya membuat kita mudah putus asa.
Aku pernah membaca buku dari seorang yang juga menginspirasiku. Bahwa apapun yang kita pikirkan atau ucapkan, alam akan menariknya dan suatu saat akan dikembalikan lagi ke diri kita.
Setiap hari kita mengeluh dengan semuanya. Energi negatif itu akan diserap oleh alam. Apapun hal “sial” yang terjadi dengan kita, itu adalah energi dari alam yang dikembalikan lagi ke diri kita.
Begitupun sebaliknya, apabila kita berbuat baik dan selalu berfikir yang positif. Energi positif itu akan diserap alam, dan dikembalikan lagi berupa nikmat atau mungkin rezeki untuk kita.
Jadi jika kita sekarang masih jalan ditempat, kemampuan kita tidak pernah berkembang. Itu berarti terlalu banyak energi negatif yang selalu kita sebarkan ke alam.
So dreamers, mari kita sama-sama merubah perilaku negatif menjadi positif. Mulai berfikir dewasa untuk masa depan. Tanpa keluhan, perbanyak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Dan tebarkanlah aura positif yang bermanfaat untuk orang disekitar kita.
Semoga hidup kita menjadi lebih bahagia tanpa beban dan tanpa keluhan. Semangat selalu untuk kita semua. Salam Imajinasi dari Sang Pemimpi, sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya. Bye bye!
***
Nb : Tulisan ini merupakan tantangan dari kelas menulis yang saya ikuti www.nahimapress.com .

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari

Senin, 04 April 2016

Ngomongin Buku Jual Diri



Sumber gambar : Pribadi

 Okee hay para pemimpi semuanya, apa kabar di hari ini? tentunya tambah luar biasa ya.
Hari ini kegiatanku sebenarnya cukup padat. Kuliah seharian membuatku lumayan lelah, hahah. Dengan diawali konflik yang cukup complicated.
Jadi ceritanya tadi jam kuliah yang kedua. Dosennya gak masuk karena ada kerjaan sedikit. Dan kami disuruh bikin tugas didalam kelas. Yah aku mikirnya kan dosen gak masuk, aku pulang ngerjain tugas itu.
Eh ternyata dosennya masuk, dan nge-absen kami. Kata teman sekelasku beliau marah gara-gara ada yang pulang. Sebenarnya emang salah aku sih kenapa pulang. Kan udah dibilang sama dosennya, kerjain tugas didalam kelas.
Yaa alhasil kabar-kabarnya nih minggu depan gak boleh masuk pelajaran beliau. Okeey ini cukup membuatku cemas beberapa saat. Aku emang salah, dan kayaknya sedikit lagi kesalahanku bakalan fatal.
Ya udahlah dibikin simple aja, minggu depan walaupun gak disuruh masuk yang penting masuk dulu aja. Kalo emang diusir yaudah keluar. Syukur-syukur sih beliau gak inget lagi masalah itu.
*Skipp
Sumber gambar : Pribadi
Aku mau cerita tentang kemaren. Jadi hari minggu kemaren aku menghadiri launching buku-nya kak Agung (Seniorku di BEM). Siapa sih kak Agung ini?
Namanya Agung Kharisma Hidayah. Tahun lalu beliau merupakan Presma BEM. Beliau sekarang lagi kuliah s2 di STMIK Amikom Yogyakarta. Waww hebat kan, dan itu beliau dapet beasiswa dari kampus. #sedaaap
Judul bukunya cukup unik sih menurutku, sebuah buku panduan motivasi “Cara Cepat Jual Diri”. Mungkin bagi orang awam, saat mendengar judulnya pasti udah mikir kemana-mana dan mikir yang macem-macem. Buku ini merupakan buku motivasi, yang isinya itu bagaimana kita bisa menjual diri kita.
Maksud menjual diri disini bukan jual diri yang kayak gitu. Tapi lebih ke menunjukkan kepada orang lain kemampuan dan potensi yang kita miliki. Jadi klo misalnya kita menginginkan sesuatu, pastinya kita harus menjual apa yang kita punya dong!
Ada uang ada barang. Ada maksud ada yang dijual. Kalo ada sesuatu yang kita inginkan, kita harus bisa menjual apa potensi kita. Contohnya misalnya kayak gini, saat kita menginginkan pekerjaan di salah satu perusahaan. Otomatis kita menjual apa kemampuan kita iya kan?
Pemimpin perusahaan juga tidak mungkin memberikan kita pekerjaan begitu saja tanpa ada timbal balik. Timbal baliknya apa? Yaa kemampuan kita di perusahaan tersebut.
Jadi kita harus pntar-pintar menjual diri kita. Tentunya dalam hal yang positif. Menunjukkan kemampuan dan potensi kita.
Aku sebenarnya baru baca setengah, belum aku lanjutin lagi. Ini nanti aku mau baca lagi. Seruu bacanya, kita baca bukunya sama kayak kita dipandu oleh penulisnya langsung.
Keren deh pokoknya, kita bisa melihat kisah sukses dari orang lain yang sebelumnya juga menjual diri atau menunjukkan kemampuan mereka. Nah bagaimana cara menunjukkan kemampuan dan potensi kita?
Bisa deh dibaca dulu bukunya, atau bagi yang belum punya bukunya bisa hubungi penulisnya langsung di facebook “Agung Kharisma Hidayah”. Dijamin gak bakalan nyesel bacanya.
Bagi kalian yang mau sukses, yang mau terinspirasi, dan yang suka membaca. Buku ini bisa menjadi referensi daftar bacaan kalian. Serius ini bukan cuma sekedar promosi, aku mengatakan yang sebenarnya.
Keduluan deh sama kak Agung yang udah punya karya. Iyaa gak pa-pa-lah, nanti aku nyusul karyanya. Buat kak Agung, tetap terus semangat, terus berkarya dan terus memotivasi semuanya.
Jangan lupa doain aku juga ya teman-teman, lagi proses menuju penerbitan. Sengaja gak di umbar-umbar dulu, karena belum pasti kapan terbitnya. Heheh.
Okee terimakasih buat teman-teman yang udah baca postinganku. Anak muda harus terus berkarya, tetap semangat dan jangan ngeluh. Salam Imajinasi dari Sang Pemimpi, see you next time!
Sumber gambar : Pribadi

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari

Sabtu, 02 April 2016

Kesempurnaan Cinta - Cerita di Sabtu Malam *3



 Hay selamat ber-Sabtu-Malam teman-teman semua. Apa kabarnya? Udah melakukan apa aja selama satu minggu terakhir ini? Bermanfaat-kah? Luar biasa-kah?
Hufft, oke jadi hari ini aku menghadiri seminar bela negara di kampusku. Awalnya sih sebenernya aku gak mau ikut karena aku gak ngerti. Tapi karena ada yang nyuruh cari berita dan wawancara ketua yang ngadainnya, yaudah dengan ‘keterpaksaan’ aku akhirnya jadi ikut.
Etttt, gak boleh terpaksa melakukan segala sesuatu. Harus ikhlas, karena disetiap yang kita lakukan pasti ada hikmahnya”
Iya dong, ingat! Kita gak boleh ngeluh, harus ikhlas, harus semangat dan percaya pada diri sendiri. Nah banyak hikmah ternyata di balik semuanya. Aku jadi tau gimana untuk membela negara.
*skipp
Seperti biasa, di Sabtu Malam ini aku menceritakan sesuatu yang akan aku ceritakan untuk kalian semua. Apa yah? Mau cerita apa yah?
Sekarang ini aku lagi nulis, sambil ngedit foto yang barusan dikasih sama mamaku. Beliau nyuruh aku ngedit untuk pas photo. Berhubung internet lelet, jadi sembari nunggu foto yang dikirim kebuka, sambil nulis juga sih, hahah.
Sesimple itu!
Hobi nulis membuatku menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang memang duniaku. Sesuatu yang membuatku tidak jenuh. Sesuatu yang membuatku ingin belajar dan terus belajar.
Selama ini memang aku tidak pernah se-nyaman ini melakukan sesuatu. Tapi entah kenapa dengan menulis aku meraskan kenyamanan dan kesempurnaan cinta, hahah.
*skipp
Oke bicara tentang blog, Alhamdulillah semakin hari semakin meningkat. Semakin membuatku semangat juga untuk selalu berkarya. Dan sepertinya paling diminati teman-teman pembaca kebanyakan adalah cerpen.
Setiap aku cek viewers pasti banyak yang minat ke cerpen. Apa aku harus buat cerpen setiap posting? Hmm, nanti dulu yaa, cerpennya kita biasakan dulu setiap hari Jumat.
Perlahan namun pasti guys, perlahan saja. Nanti suatu saat bakalan berarti semuanya. Ingat, proses tidak akan menghianati hasil. Semangat untuk kita semua. Sesimple itu!
Terimakasih sudah membaca tulisanku di blog ini. Komentar ya kalo ada yang salah dengan tulisanku, biar nanti aku bisa memperbaikinya. Terimakasih dan selamat ber-Sabtu-Malam-ceria semuanya.
Sampai jumpa di Sabtu Malam berikutnya, Salam Imajinasi dan see you!

Penulis bisa ditemukan di:
Fb : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari