Rabu, 12 Desember 2018

6 Hal Yang Mau Tidak Mau Harus Dilakukan Ketika Umur 20an

hal-yang-dilakukan-umur-20

Apa kabar anak-anak 90-an?

Generasi terakhir millenials ni katanya. Anak-anak terakhir yang ngerasain enaknya main petak umpet, bepe-bepean, masak-masakan, kelereng, dll. Setelah itu muncul lagi yang namanya generasi Z dibawah kita, yaitu anak-anak zaman sekarang yang sudah terpapar dengan berbagai macam teknologi.

Umur kita saat ini pastinya sudah mencapai angka 20 keatas.

Ngerasain gak kalo kita udah tua? Hahah.

Percaya gak percaya yah itulah adanya. Rasanya baru kemarin main lompat karet sama temen-temen di sekolah, eh baru nyadar kalo sekarang udah harus melangkah ke kehidupan yang sebenarnya.

Dengan usia yang sudah cukup dewasa ini, ngerasa gak sih lama-lama kita jadi semakin banyak tuntutan. Tuntutan ini bukan paksaan dari siapapun, melainkan memang mau tidak mau harus kita lakukan di umur segini.

Sebelum buat tulisan ini, Aku sempat tersadar kalo apa yang aku lakukan akhir-akhir ini menuntunku mempersiapkan masa depan.

6 hal ini mungkin juga sudah menjadi kegiatan teman-teman di umur 20-an. Atau mungkin buat yang belum ngelakuin? Tenang, lambat-laun teman-teman juga akan ngelakuin hal yang sama sepertiku.

Mengatur masa depan

mengatur-masa-depan

Tak dapat dipungkiri, umur 20-an sudah tak ada lagi waktunya main-main. Sudah tak lagi waktunya memikirkan hal-hal yang tidak berguna.

Secara sadar ataupun tidak, kita sudah memikirkan akan kemana kita sesudah ini. Apalagi jika kita baru saja menyelesaikan pendidikan. Sudah pasti pikiran untuk masa depan mulai terbentuk.

Kebiasaaan yang sering Aku lakukan yaitu merencanakan masa depan sebelum tidur, hahah. Manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan nantinya. Namun yang namanya hidup yang penting kita sudah memiliki tujuan yang jelas, mau kemana kita nanti.

Baca juga: Pesatnya Periklanan Indonesia di Masa Depan

Menabung

menabung


Kalo semester awal-awal belum ada pikiran mau nabung. Yang dilakukan bisanya cuman jajan, ngabisin duit, boros, dll.

Tapi semakin tua semakin sadar dan timbul pertanyaan kalo mau boros,

"Dapet duit ini gimana ya?"

Apalagi uang yang sering kita belanjakan adalah uang orang tua. Kita tidak pernah berpikir darimana mereka mendapatkan uang tersebut? Seberapa keras usaha mereka untuk mendapatkannya?

Kita akan semakin berpikir dewasa untuk "sayang" dengan uang (dalam artian boros). Berhenti membelanjakan suatu hal yang belum penting. Berhenti menghabiskan uang orang tua untuk bergaya agar dilihat bagus oleh orang lain.

Mulai menabung meskipun kita masih menjadi beban orang tua. Beli keperluan yang memang dibutuhkan dan berhenti menghamburkan uang tanpa tau manfaatnya ya.

Belajar finansial

belajar-keuangan

Akhir-akhir ini aku tertarik dengan beberapa postingan tentang investasi di explore Instagram.

Buat teman-teman yang mungkin sudah memiliki pemasukan sendiri meskipun gak banyak, belajarlah mengatur keuangan sendiri.

Hendak di kemanakan uang yang kita dapat?

Kalo udah punya pemasukan sendiri sih, Aku yakin teman-teman gak akan boros karena udah tau apa rasanya cari uang. Dan yang dilakukan adalah menyimpan pemasukan tersebut untuk berjaga-jaga.

Aku sendiri masih di biayai orang tua, tapi ada juga pemasukan untuk membantu ngisi tabungan. Yah meskipun cuman cukup untuk jajan doang, setidaknya pemasukan tersebut di atur agar gak habis aja.

Fyi, beberapa bulan ini aku udah gak lagi minta jajan sama ortu, kecuali minta untuk bayaran kuliahku yang belum selesai. Masalah jajan (beli baju, sepatu, tas, dll) aku udah pake uang sendiri. Tapi meskipun uang hasil sendiri tentu gak boleh foya-foya loh, masukin tabungan biar uangnya aman dan bisa digunakan buat keperluan lain.

Aku juga lagi belajar tentang investasi. Satu hal yang menurutku dulu adalah bahasan yang berat sekali. Namun mau gak mau kita perlu belajar, siapa tau nanti kalo udah punya gaji beneran kan bisa investasi.

Belajar keuangan itu penting karena segala kehidupan ini selalu bersinggungan dengan uang. Jangan sampai kita tidak tahu arusnya dan malah terhanyut akan uang. Jadi harus bijak ya mengatur keuangan.

Mengerti perbedaan

mengerti-perbedaan

Semakin dewasa kita, semakin kita mengerti akan perbedaan. Yang dulunya kita egois, maunya menang sendiri, maunya didengerin sendiri, tapi dibalik itu kita harus mengenal orang lain.

Aku suka males sama temen yang masih suka nyalahin orang lain. Dalam segala hal kadang dia suka komen karena gak sama kayak apa yang dia lakukan. Padahal udah dewasa, tapi belum bisa ngerti perbedaan.

Dunia ini bukan hanya tentang diri kita. Di luar itu kita punya orang-orang yang tidak sama dengan kita. Orang-orang yang punya cara hiduo berbeda, mulai dari cara makan, masak, tidur, menyelesaikan masalah, atau bahkan cara membeli barang. Semua orang punya perbedaan yang harus kita maklumi dan terima.

Dengan punya teman seperti itu, Aku juga sadar mau tak mau harus mengerti juga perbedaan yang ada padanya, yaitu tidak bisa menghargai perbedaan. Aduh pusing bacanya, hahah.

Baca juga: Setiap Orang Punya Standar Berbeda

Belajar ilmu pernikahan

belajar-ilmu-pernikahan

Gatau yah, apa cuman Aku yang sekarang udah mulai kepo sama pernikahan, hahah. Belajar ilmu pernikahan itu luas ya, jadi jangan mikirnya ke yang aneh-aneh dulu.

Banyak hal yang harus kita pelajari sebelum melangkah ke pernikahan. Nikah itu gak cuman saat kamu udah cinta mati aja sama seseorang, tapi banyak hal yang harus di pikirkan masak-masak.

Nikah itu ibadah dan perlu dilihat dari empat kriteria yaitu, karena agamanya, kecantikannya, keturunannya, dan hartanya.

Agamanya seperti apa, seiman apa gak. Kan ribet juga kalo udah terlanjur cinta sama beda agama ye kan. Terus dilihat dari kecantikannya, maksudnya baik apa gak nih dijadiin calon. Kalo marah dianya gimana main fisik apa gak, suka boong gak, perhatian gak, harus dipikirin baik-baik itu.

Dilihat juga keturunannya gimana, yang baik-baik kah atau gimana. Harus cek juga kesehatan calon kita nih sebelum nikah, kita juga tentunya, biar udah nikah gak terjadi hal-hal yang gak diinginkan.

Eh btw fasih banget Aku yah, hahah. Gak kok ini pengetahuan umum aja, Aku belum punya calon, hihihhh.

Belajar masak

belajar-masak


Se males-malesnya cewek masak, akan ada masa dimana dia akan "mau" masak dengan sendirinya.

Aku juga selama ini malas banget masak. Tapi semakin tua semakin sadar kalo masak itu perlu dan pastinya asyik.

Buat kamu yang udah suka masak dari remaja yah syukur. Kalo Aku sih baru akhir-akhir ini suka masak.

Aku masak bukan berarti aku belajar buat nikah yah. Tapi emang mungkin udah waktunya buat suka masak, karena gak kenyang makan masakan warung. Kalo masak sendiri lebih puas meskipun rasanya belum se-expert ibu-ibu.

Baca juga: Inilah Diet Keto yang Bisa dicoba

Itu tadi 6 hal yang sudah dan masih Aku lakukan sampai sekarang. Kalo teman-teman apalagi nih yang secara gak sadar udah teman-teman siapkan untuk masa depan?
Share pengalamanmu ya di kolom komentar!

Rabu, 05 Desember 2018

Kenapa Menulis Blog?

kenapa-menulis-blog

Setiap orang pasti memiliki kesukaan atau hobi tersendiri yang selalu dikerjakan. Begitupun Aku yang senang dengan menulis.

Meskipun senang dan mungkin bisa dibilang hobi, bukan berarti Aku rajin menulis. Tetap saja yang namanya nulis harus dilakukan saat senang saja. Kalo lagi males, yaa gak suka nulis.

Banyak orang bilang kalo menulis itu mudah. Padahal kenyataannya tidak juga. Jika sudah menjadi suatu pekerjaan, menulis memerlukan effort yang cukup banyak dan tidak serta merta bisa jadi tulisan.

Dulu pas semester awal kuliah mimpiku adalah menjadi seorang penulis buku. Menulis berlembar-lembar naskah dan menciptakan sebuah cerita hingga akhirnya jadi sebuah buku.

Akhirnya jadilah satu buah karyaku yaitu novel pertama yang berjudul "Assalamu'alaikum Aktifis". Ceritanya yang terinspirasi dari seorang teman hingga akhirnya kuabadikan didalam buku ini.

Sebuah prestasi untuk bisa hadir dalam acara bedah buku di kampus pada saat ramadhan. Karyaku di bedah oleh seorang ustadz dan disimak oleh banyak mahasiswa. Pencapaian pertama dan tertinggi yang pernah aku dapat.

Dengan pencapaian tersebut Aku mulai semangat lagi untuk melanjutkan menulis naskah kedua.

Banyaknya kegiatan dan rasa malas juga akhirnya naskah kedua tak kunjung selesai. Hingga akhirnya ganti topik baru menulis naskah ketiga dan tidak juga terselesaikan, heuheuhh.

Dan sampai sekarang Aku sudah tidak meneruskan apa yang sudah aku mulai kemarin. Karyaku baru satu. Aku tidak lagi semangat menulis naskah uang menurutku membutuhkan waktu yang banyak.

Aku memutuskan untuk menulis blog. Karena menulis dalam satu waktu pun akan selesai. Berbeda sekali jika menulis naskah yang butuh waktu berminggu-minggu.

Menulis blog juga tidak rutin seperti blogger lainnya. Aku menulis jika aku mau dan moodku sedang baik.

Menurutku menulis di blog lebih efektif untukku yang moody/labil. Rasa malas kadang membuat blogku terlantar begitu saja. Tapi kalau lagi semangat menulis, satu minggu bisa rajin sekali memposting tulisan.