Written by: Alfha Sari
![]() |
Sumber: elianajungworld.wordpress.com |
Kata yang indah untuk didengar. Satu kata yang memberikan
kebahagaiaan. Satu kata yang bisa mengusik jiwa. Jiwa yang lembut bisa menjadi
keras, jiwa yang beku bisa menjadi cair, jiwa yang suci bisa menjadi rusak,
bahkan jiwa yang baik akan bisa bertambah baik ketika mengenal CINTA.
Cinta ibaratkan angin, yang tak bisa kita bawa kemanapun,
tapi bisa kita rasakan adanya dia. Cinta adalah sebuah masalah yang tidak bisa
kita hindari, dan harus kita jalani serta lewati seberat apapun itu.
Semua remaja mempermasalahkan cinta. Cinta adalah sesuatu
yang tak akan pernah ada habisnya jika diungkapkan. Masalah cinta tak akan
pernah ada jalan penyelesaiannya. Cinta itu relatif. Ada yang berbicara cinta
itu indah. Ada yang berbicara cinta itu perjuangan yang patut di perjuangkan. Ada
juga yang beranggapan bahwa cinta itu hanya menghabiskan waktu, tenaga dan
fikiran.
Cinta sebenarnya tidak salah. Hanya pelakunya-lah yang
salah mem-posisi-kan cinta. Mereka menganggap cinta complicated. Cinta itu
rumit.
Bagaimana tidak, kita mencintai seseorang dan rela
mengorbankan waktu, usaha, dan juga perasaan demi orang yang di cintai. Terlalu
lama berharap, namun ia mengabaikan. Terlalu takut untuk mengungkap, sampai
kapanpun ia tidak akan sadar. Lalu bagaimana? Salahkah aku? Tidak kawan, kita
hanya salah dalam menempatkan hati.
Cinta juga tidak perlu berlebihan. Saat kita menempatkan
hati pada seseorang, pasti kita mengharapkan perlakuan khusus juga. Saat kita
bernaung dalam dunia cinta, seakan nadimu terhubung dari hati hingga ke otak.
Sehingga menimbulkan suatu emosi yang tak terkendali. Hal-hal gila bisa saja
kita lakukan. Titik kecerdasan yang melemah hingga 10 persen banyaknya. Semua
itu karena apa? CINTA
Alangkah lembut hati ini, tapi sayang ia terlalu rentan.
Rentan sakit, rapuh dan jatuh. Berusaha untuk tegar ternyata susah. Saat kita
merasakan terperangkap dalam dunia yang memang kita rasakan sendirian.
Menunggu sampai harapan sejati itu ada. Sejatinya cinta tak menuntut kita
untuk lelah. Ketulusan cinta serta keikhlasan hati manusia tak semuanya sama.
Kita tidak bisa memaksakan cinta atas keinginan dasar hati kita saja. Orang
lain juga memerlukan toleransi cinta. Suatu hal yang lucu jika kita membentuk
cinta orang lain untuk kebahagiaan kita. Kita juga tidak mesti untuk merubah
diri karena seseorang atas dasar cinta.
Saat kita berkorban nafas untuknya yang di cinta. Saat kita
merelakan semua untuknya yang di cinta. Saat kita tak lagi menjadi diri kita
sendiri untuknya yang di cinta. Saya ragu, apa benar itukah cinta?
Cinta itu bebas. Cinta itu tak memerlukan pengungkapan. Kita
bebas untuk mencintai siapapun. Tapi ingat, orang yang kita cintai juga berhak
bebas untuk mencintai siapapun juga. Sekalipun itu bukan kita yang ia cintai.
Jangan memaksa menjadi apa yang kita ingin. Biarkan cinta mengalir apa adanya.
Terima orang yang mencintai kita. Cintai orang disekeliling kita. Cintai semua
yang mencintai kita.
“kita tak perlu memaksa seseorang untuk
mencintai kita. Biarkanlah ia yang menilai kita baik atau tidaknya kita
untuknya”. –Sang Pemimpi.AF-
Cintai juga apa yang kita lakukan. Sebab dengan mencintai
membuat kita jauh lebih mengenal, jauh lebih dekat dengan apa yang kita cintai.
Jangan lupa untuk selalu mencintai Sang Pencipta cinta. Karena Dia, menciptakan
cinta kita untuk mencintai-Nya.
Apa kata mereka?
-Menurut kalian,
apa itu cinta?-
Ade Patrick, “cinta itu sukar untuk
dijelaskan. Namun cinta itu jelas bisa di rasakan. Jadi itu masih menjadi
misteri antara hati ke hati. Lalu apa itu cinta? jawabannya adalah roda”
Robin, “hal yang paling penting dan berharga”
Arr Wijaya, “Cinta itu tergantung
pembawaanya. Kita tidak perlu untuk mengungkapkan ke orang yang kita suka. Tak
perlu juga untuk berubah demi orang yang kita suka. Tapi cinta itu butuh untuk
saling support dan saling percaya satu dengan yang lain. Tidak boleh berlebihan
karena sakit misal terlepas, dan tidak boleh juga renggang karena bukan cinta
itu namanya tetapi perhatian. Jadi cinta itu hanya bentuk saling support dan
percaya satu sama lain melalui hati, jiwa dan fikiran. Bukan hanya untuk
seseorang tapi cobalah untuk mencintai semua orang yang ada di sekitar kita.”