Sabtu, 23 April 2016

Tentang Rindu



Sumber gambar : Desain alfhasari.blogspot.com

Tentang rindu ini yang belum tersampaikan. Bahkan hati ini kian sesak, menahan kepedihan. Termangu merenungi detik-detik hari. Berkhayal pada rindu yang masih belum juga tersampaikan.
Aku rindu dibawah rembulan malam. Aku rindu dibawah kelam. Aku rindu fajar menyingsing datang. Aku rindu cahaya mentari. Kelam akan kerinduan. Silau akan kerinduan.
Hati ini bergejolak membara. Ingin aku memberontak, tapi apa daya kemampuanku berbatas.
Entah mengapa aku rindu. Aku menaruh hati terlalu dalam. Hingga senja pun enggan bersama kembali. Aku menaruh hati terlalu dalam. Hingga kemilau matahari pun enggan bersinar lagi.
Ingin aku menantang arah angin. Ingin sekali aku berpaling dalam arus air. Agar sampai tujuanku pada muara kerinduan. Rindu yang semakin menjulang tinggi. Bagaikan puncak gunung yang harus kutempuh dan ku daki.
Aku cinta dan aku rindu. Rindu yang semakin membatin. Rindu yang semakin mendarah daging menyatu padu bagaikan urat dalam nadi. Rinduku berdetak hebat. Rinduku bergejolak mendorong rasa. Rasa yang seharusnya dapat aku semaikan dalam bibit-bibit cinta.
Aku merundung karena pilu. Aku terluka karena duka. Aku berkata karena aku rindu. Rindu segalanya tentang rasa. Rindu tentang ikatan yang membatin dalam lubuk hati.
Kuharap rindu ini berujung. Kuharap rindu ini segera bermuara. Kuharap rindu ini terlepas. Satu sama lain saling merasa dalam cinta. Cinta yang tak akan pernah habisnya.
Cinta yang tak mudah goyah walau dideru badai sekalipun. Cinta yang tak mudah karam walau diterjang ombak sekalipun. Cinta yang hakiki sampai mati. Cinta bersama keluarga tercinta.
Aku merindukan kalian keluargaku!

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook         : Blog Sang Pemimpi
Twitter  : @alfha_sari4
Email              : alfhasari@gmail.com
Line & Instagram : alfhasari

Kamis, 21 April 2016

Saatnya Perempuan Berkarya Demi Indonesia



Sumber gambar : Google image smeaker.com

Ibu kita Kartini, putri sejati. Putri Indonesia harum namanya!
Hayoo siapa yang baca sambil nyanyi?
Jujur lagu ini merupakan lagu yang pertama kali paling aku hafal not baloknya saat belajar main pianika waktu SD.
Do re mi fa sol mi do, la do si la sol.
Entah mengapa, saat belajar pianika, recorder, balera, atau sejenisnya, aku selalu mencoba dengan not lagu ini. Lagu Ibu kita Kartini. Lagu nasional yang fenomenal.
Mudah dihafal, mudah dipahami dan sangat menginspirasi. Berhubung hari ini merupakan hari peringatan sang Ibu pertiwi, yaitu ibu Kartini.
Sebagai perempuan pertama yang selalu menjunjung tinggi harkat martabat seorang perempuan terutama. Ibu Kartini patut kita teladani terutama bagi seorang perempuan.
Perempuan biasanya dikenal dengan kelemahan dan ke-tidakmampuannya dalam melakukan banyak hal. Tapi menurutku itu semua adalah salah. Sebagai perempuan generasi bangsa Indonesia, kita sepatutnya berusaha untuk menjadi penerus bangsa yang sebaik-baiknya.
Haruskah semua perempuan mengangkat beban berat agar terlihat kuat?
Tidak juga, lalu bagaimana cara perempuan agar bisa menjadi penerus bangsa yang baik?
Dengan prestasi dan karya. Karena zaman semakin maju. Tak semuanya bisa diselesaikan dengan otot ataupun fisik belaka. Perempuan semestinya harus bisa berprestasi untuk negeri ini.
Menjadi perempuan yang pintar memang diidamkan bagi semua orang. Tentu dengan menuntut ilmu dan juga selalu berkarya.
Kini adalah saatnya perempuan berkarya demi Indonesia. Berkarya dan berprestasi demi menjadi generasi bangsa. Perempuan memang tidak akan bisa disamakan statusnya dengan laki-laki.
Tapi apa salahnya kita sebagai perempuan menumbuhkan potensi dan kemampuan diri. Sebagai kodratnya, perempuan adalah calon ibu bagi anak-anaknya nanti.
Itulah sebabnya kenapa perempuan harus pintar dan berkarya. Anak-anaknya nanti yang akan dididik juga seperti ibunya menjadi pintar dan penerus generasi bangsa.
So, untuk kita para perempuan. Yukk mari mencerdaskan diri sendiri demi kepentingan bangsa. Mari sama-sama berkarya dan berprestasi. Selamat memperingati hari Kartini. Karena perempuan bisa. Inilah saatnya perempuan berkarya demi Indonesia!

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari

Sekilas Tentang Hujan



Sumber gambar : google image www.inspirasi.co

Lirih tetesan demi tetesan jatuh dengan begitu bangganya. Wajahnya yang dulu gelap mulai menampakkan seberkas cahaya. Seakan harapan muncul seketika.
Hujan, itu namanya.
Selalu bersama, tak pernah jatuh sendirian. Tersimpan lama dalam sebuah duka kehidupan. Menahan rasa yang tak tertahankan rasanya. Beruntungnya Ia jika jatuh bersama warna-warni bias senja.
Wajahnya seakan merona merekah ditemani indahnya sang pelangi. Indah meskipun bercucuran air mata. Mengungkap harapan yang kian sirna terpendam asa. Menjadi satu cita, bergelimang rasa.
Bahkan akupun ingin menjadi salah satu diantara mereka. Wajah langit yang kaya akan keindahan bak permata. Tetesan hujan yang riuh rintuh saat keluar dan jatuh bersama. Atau mungkin sekelompok cahaya pelangi yang dengan gagah beraninya menampakkan unsur cinta.
Mereka adalah alam, yang memberikan kesejukan dan harapan nyata. Saat wajah menyeringai murung diantara kegelapan. Karena melihat ulah manusia yang semakin hari semakin berkuasa.
Kadang juga meneteskan air mata, menangisi takdir manusia. Tapi kita tetap satu, alam dan kita menyatu padu. Cobalah sedikit jatuh cinta dengan sang alam. Mereka senantiasa setia menemani. Meski kita tahu, saat kehadiran mereka, kadang juga sang halilintar ikut menggelegarkan dunia.

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari

Senin, 18 April 2016

Kenapa Gak Ngepost Kemaren?



Sumber gambar : Line alfhasari

 Hy whats up ma broh and sis. Pha kabz?
Sebelumnya aku minta maaf dulu, karena eh karena beberapa hari ini enggak ngeposting apapun. Blog jadi sepi, pengunjung sepi, hatiku-pun sepi. Yaelah.
Serius, gak ngepost aku jadi gegana, gelisah galau merana. Emang yaa kalo sesuatu itu sudah menjadi kebiasaan yang dibiasakan dan terbiasa, kita susah untuk meninggalkannya walaupun hal itu biasa dan tak luar biasa. hahah.
Ada yang bertanya-tanya gak kenapa aku gak ngepost? Kalo gak ada yaudah sih gak-pa-pa jugak. Oke jadi kemaren selama dua hari aku jadi panitia dalam suatu kegiatan, dan itu nginap dua malam. Maklumlah aktivis kan sibuk.  #uhuyyy.
Jadi dan maka dari itulah aku gak ngepost, karena memang aku gak bawa laptop. Padahal disana WIFI-nya kencenggg abissss. Hadeeeh. Padahal aku kangen ngepost. Dua hari itu aku kehausan. Haus nulis! Serius!
Dan sampai hari ini aku masih merasakan lelah yang luar biasa. #lebaay. Iya beneran deh, aku masih capek. Di kost cuma bisa tidur-tiduran, nulis-pun enggan. Padahal aku rindu menulis.
Kalian gimana teman-teman? Udah nulis belum hari ini?
Kemaren aku sempat kecewa, karena puisi yang aku ikuti lombanya gak terdaftar. Padahal aku udah berharap banget lolos. Eh ternyata gak terdaftar. Yaudahlah mungkin belum rezeki kalii.
Udah banyak nih deadline yang semakin hari semakin mendekat. Dan aku belum menyelesaikan satupun. Huftt, aku harus mencari penyemangat terlebih dahulu. Inspirasiku seakan terkuras bersama tenaga dan hatiku. Yaelah.
Apa yaa? Mungkin di postingan kali ini aku belum menemukan inspirasi. Makanya aku nulisnya gak karuan bangett. Yaudah dibikin simple aja. Intinya postingan hari ini merupakan pemberitahuan kenapa gak postingan kemaren.
Tetap semangat yaa buat kita semua. Meskipun tugas yang kita jalani terasa sulit. Kita tidak boleh mengeluh. Harus semangat, selalu mencari inspirasi dan menginspirasi. Semangat dalam berkreasi. Semangat berkarya selalu.
Semangat aja deh buat semuanya. Tetap jaga senyuman dan perasaan. Salam Imajinasi dari Sang Pemimpi Bye bye! Smpai ketemu di postingan selanjutnya!

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari

Rabu, 13 April 2016

Menentang Nikmat Tuhan



Sumber Gambar : immashpratiwi.blogspot.com

 Dua kenikmatan yang tidak boleh disia-siakan yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang.
Kemaren aku sempat menjenguk salah satu inspiratorku, mbak Pop. Iya aku memanggilnya mbak POP. Beliau sempat dirawat dirumah sakit dua malam. Dan karena permintaan Beliau-lah aku menulis tentang ini.
Aku sempat melihat banyak sekali orang-orang yang datang menjenguk. Terutama anak organisasi. Karena si mbak POP ini merupakan aktivis, so tentunya banyak teman.
Dengan keadaanku sekarang, aku sempat berfikir “enak yaa kalo sakit, banyak teman yang mengunjungi!”. Kita jadi lebih tau, siapa yang memang peduli dengan kita.
Tak semudah itu ternyata, aku pernah sakit. Sakit itu sangat tidak enak sekali. Baru sakit bulanan aja udah gak kuat, apalagi kalo sakitnya parah. Apalagi juga kalo jauh dengan orang tua sepertiku.
Sempat aku berfikir seperti itu, “Ingin sakit”. Tapi kadang tersadar, Astaghfirullah nikmat Allah tidak boleh disia-siakan.
Aku merasa bersalah sekali jika nikmat kesehatan ini tidak aku syukuri. Memang mungkin ada juga yang beranggapan sepertiku. Menginginkan posisi orang lain tanpa mensyukuri posisi diri sendiri saat ini.
Mengeluh, menentang takdir Allah. Tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah. Nikmat kesehatan yang mahal harganya. Tak bisa dibeli oleh siapapun, serta tak ternilai oleh apapun.
Banyak orang berjuang dengan penyakit yang dideritanya. Mereka berdoa, bersimpuh memohon kesehatan datang kepadanya. Sedangkan kita yang penuh dengan nikmat malah menentangnya.
Intinya kita harus bersyukur dengan segala nikmat. Nikmat yang kecil tapi berdampak bagi kita. Nikmat sehat, nikmat hati, nikmat ilmu, nikmat kemampuan, semua yang ada di tubuh kita merupakan nikmat yang diturunkan oleh Allah kepada kita.
Mari kita sama-sama bersyukur dengan cara menjaga nikmat tersebut dengan sebaik munkin. Jadikanlah diri kita bermanfaat untuk orang lain. Semangat untuk semuanya, jangan mengeluh serta perkaya hati dan perbanyak ilmu pengetahuan.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya, Salam Imajinasi dari Sang Pemimpi. Bye Bye!

Penulis bisa ditemukan di:
Facebook : Blog Sang Pemimpi
Twitter : @alfha_sari4
Line & Instagram : alfhasari