Cerita
di Sabtu Malam
19 Maret 2016
Selamat akhir pekan semuanya!
Sebenarnya gak ada yang seru sih di
malam ini. Tapi aku coba seru-seruin aja, hahah. Tak ada cerpen, tak ada esai,
ataupun tulisan lainnya. Tadinya sih niatnya mau buat puisi berhubung lagi
malam minggu. Tapi aku mau cerita-cerita aja.
Oh iya, gak ada istilah malam minggu
ya dikamusnya Sang Pemimpi. Yang ada yaitu “Sabtu Malam”. Tolong dicatet
baik-baik. Sabtu malam!
Di sabtu malam, akhir pekan waktunya
untuk memanjakan diri dari kepenatan. Bukan malah bergalau ria tiada guna
merusak pikiran, baperan dan akhirnya makan pun tak kenyang.
Banyak juga diantara kita yang setiap
sabtu malam tiba-tiba jadi pawang hujan. Seakan berada didaerah texas yang
kering kerontang sekali dan tiba-tiba minta hujan.
Bergalau kesana kemari, update status
sana sini, mengutuk para kaula muda yang lagi asyiknya menikmati jalanan
bersama pasangannya.
Oh para pemuda penerus bangsa. Janganlah
menghakimi diri sendiri. Menyiksa diri sendiri dengan iri hati kepada orang
lain. Jadikanlah diri kalian se-berguna mungkin. Karena kalianlah penerus
bangsa ini.
Jangan hiraukan mereka yang
menghabiskan waktu hanya untuk hura-hura semata. Carilah seseorang yang bisa
memikirkan masa depan. Daripada orang yang selalu ada waktu buat kamu, tetapi tanpa
melakukan apapun untuk kamu di masa depan nantinya. #Sedaaap.
Oke cukup dengan galau dan bapernya. Aku
sebenarnya gak tau ini mau nulis apaan. Yaudah aku cuma mau ngucapin
terimakasih banyak kepada semuanya siapapun kalian yang mau menyempatkan
waktunya selama ini buat baca tulisan di blogku.
Mungkin tulisanku sama sekali tidak
bermanfaat. Tapi aku mencoba untuk istiqomah di blogku ini. Bisa dimaklumi
juga, aku baru di dunia tulis-menulis. Masih pemula bangeeettt. So, jadi,
maklumin aja kalau tulisannya enggak sesuai dengan EYD, hahah.
Aku mencoba untuk terus mem-posting
tulisanku. Yaa minimal dua hari sekali. Jadi kayak puasa daud gituu. Sehari ngepost,
sehari enggak. Tapi percayalah aku nulis setiap hari kok!
Aku sering baca di internet, bahwa
seorang penulis itu punya aliran tertentu dalam menulis. Artinya penulis
mempunyai karakter atau ciri khas. Contohnya penulis khusus cerpen (cerpenis),
ada yang gaya sastra, ada yang gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu, DKK lah. Hahah.
Tapi aku sendiri belum sepenuhnya
menemukn jati diri. #Sedaaappp. Aku gak tau karakter menulisku yang mana. Yang aku
tau yang penting nulis. Udah itu aja. Thats
it. Kata orang mah “sesimple itu”.
Yah begitulah. Terimakasih sekali lagi
untuk yang udah menyempatkan baca seluruh postingan di blog ini. Kalo ada
sekiranya yang baik, boleh dijadikan contoh. Kalo banyak yang buruk, udah
cuekin aja. Sesimple itu!
Aku sih sebenernya pengen ada yang
komentar gitu. Gimana bagus apa enggaknya, apa yang perlu diperbaikinya. Supaya
nanti kedepannya aku bisa belajar dari kesalahanku.
Tapi udah ada yang menyempatkan untuk
membaca saja sudah sangat senang. Apalagi alhamdulillah semakin hari,
pembacanya semakin meningkat. Yaa walaupun belum meningkat tajam. Tapi setidaknya
aku bersyukur ada kemajuan dari apa yang aku bagikan di blog ini.
Harapanku di sabtu malam ini untuk
kedepannya, semoga lebih banyak lagi teman-teman yang membaca postinganku. Semoga
aku istiqomah dalam karyaku. Semoga blog ini berkembang. Dan semoga lewat
postingan ini bisa menebarkan manfaat untuk semuanya, serta semoga bisa menginspirasi
semuanya untuk juga berkarya lewat tulisan.
Stay Cool my Friend! Thanks For
Reading, Salam Imajinasi and See You!
Sampai bertemu di Sabtu Malam
berikutnya!
SEMUA IBARAT ANAK BAYI BELAJAR BERJALAN, YANG PENTING JALAN TERUS, GK TW ITU JURANG, API ATAUPUN SESUATU YANG BISA BUAT DIA TERLUKA SAAT BERJALAN, TP SETELAH BISA BERJALAN, BARU DIA PUNYA ARAH DAN TUJUAN, SO JALAN JA TERUS,,, LAMA2 KETEMU JAWABANYA//
BalasHapusDalam buku Outliers karya Malcom Gladwell ada sebuah fakta menarik tentang kesuksesan.
BalasHapus“Gambaran yang muncul dari berbagai penelitian ini adalah perlunya latihan selama sepuluh ribu jam untuk memperoleh keahlian yang dibutuhkan demi menjadi seseorang ahli kelas dunia – dalam hal apa pun, “ tulis ahli saraf Daniel Levitin. “Dalam berbagai penelitian, terhadap komponis, pemain bola basket, penulis novel fiksi, pemain Ski Es, pianis konser, pemain catur, penjahat kelas kakap, dan apa pun pekerjaan Anda, angka Ini selalu muncul berulang kali. Belum ada orang yang pernah menemukan seseorang menjadi ahli kelas dunia dengan waktu latihan yang sedikit….”
Membaca pernyataan di atas tentu menambah keyakinan kita bahwa yang diperlukan untuk menjadi penulis itu adalah latihan yang banyak. Jika diperlukan 10.000 jam latihan untuk menjadi seorang yang ahli di dunia, kira-kira berapa jam yang diperlukan untuk menjadi seorang yang ahli di indonesia?
Selengkapnya : http://www.riosaputra.com/2013/05/motivasi-menulis.html
Tetap Semangat Alfa. Suatu Saat Pasti bisa menjadi Penulis Ternama jika Konsisten. Barokaullohhu fiikum.
Aamiin insyaAllah kak Rio. Mohon doa dan inspirasinya. Terimakasih banyak 😊
Hapus