![]() |
Sumber gambar: www.toykepo.com |
Kadang aku suka bingung dengan semua
ini. kenyataan di depan sangatlah berbeda sekali di belakang. Lihat saja pada
komedi-nya Mr. Bean. Siapa yang tidak tau dengan sosok kocak yang satu ini.
Semua filmnya bertemakan komedi yang
berhasil membuat semua orang tertawa terbahak-bahak. Tingkah lakunya yang kocak
memang di tuntut untuk menyuruh orang tertawa tanpa berfikir lagi.
Aku bukan hendak menceritakan kisah hidupnya
di dunia nyata. Tapi coba lihat dalam setiap film yang dia perankan. Sosok kocak
yang menghibur kita semua. Namun pernahkah kalian berfikir bahwa dia selalu
sendirian.
Siapa sangka dibalik komedinya yang
kocak. Dia bertujuan untuk membuat penonton setianya tertawa, tapi dia selalu
sendiri is that right? Didalam filmnya dia selalu bertingkah bodoh. Layaknya orang
idiot yang sama sekali tidak seperti orang normal lainnya.
Dengan ditemani boneka beruang coklat kesayangannya.
Kemanapun, setiap gerak-geriknya dia selalu sendiri. Kadang aku merasa bahwa
tidak semua orang yang didepan selalu membuat orang lain bahagia, dibelakangnya
dia selalu sendiri, kesepian.
Dalam kehidupan kita pasti juga pernah
ada di kondisi seperti ini. rasanya seperti saat kita berada ditengah
keramaian, tapi seakan kita ingin berteriak “tolong bebaskan aku dari sini”.
Sepi kadang membuat kita jauh lebih
baik untuk menenangkan diri dari luka. Kadang bisa juga membuat kita dijauhi semua
orang karena keanehan. Akhirnya yang timbul hanya perasaan kesepian tanpa ada
seorang pun yang mampu mendengarkan.
Aku lebih memilih untuk sendiri. Dengan
hati yang saat ini mudah sekali rapuh. Trauma mungkin aku rasakan. Saat ketulusan
dihancurkan karena rasa ingin menjadi besar. Saat keikhlasan dan kepercayaan
sudah dikhianati.
Kadang juga aku takut sendiri. Kesendirian
yang membuatku lemah. Kesendirian yang membuatku sangat mudah dihancurkan. Kesendirian
yang membuatku harus siap apabila suatu saat ditikam musuh dari belakang.
Musuh terbesar biasanya bukan mereka
yang sudah jauh hari menyatakan perang dengan kita. Tapi musuh terbesar kadang
hadir disekitar kita, lebih dekat dengan kita, dan sudah siap menikam kapan
saja tanpa sepengetahuan kita. Hal itu jauh lebih dalam dan sakit membekas
didalam hati kita.
Tapi juga musuh terbesar kadang bukan
mereka yang berada dekat disekitar hidup kita. Kadang malah musuh terbesar kita
lebih dekat dari nadi kita sendiri. Apa itu? Hawa nafsu.
Dia bisa menjatuhkan kita kapan saja. Menghancurkan
kita walau sekuat apapun kita. Yang bukan hanya kapanpun bisa menikam kita,
melainkan setiap satu hembusan nafas-pun dia berbahaya untuk kita.
Berhati-hatilah dengan hati. Jangan mudah
percaya dengan janji. Tetap selalu memperbaiki diri. Selalu menjaga hati agar
tidak mudah rapuh dimakan waktu. Percaya dengan diri sendiri lebih baik
daripada mempercayai sekitar yang belum tentu benar adanya.
See you and thanks for reading. Salam
Imajinasi!
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentar ya!